Nov 26, 2015

The Hunger Games: Mockingjay Part 2

"Our lives were never ours, they belong to Snow and our deaths do too. But if you kill him, Katniss, all those deaths, they mean something"
Akhirnya, sampailah kita di penghujung seri Hunger Games. Beruntungnya seri ini punya Jennifer Lawrence, yang pada saat seri ini berlangsung berhasil memenangkan piala Oscar, dan meningkatkan prestise film yang diangkat dari novel young adult bersettingkan di negara fiksi bernama Panem karya Suzanne Collins. Peran yang sebenarnya bisa jatuh ke tangan aktris lain, namun akhirnya malah Jennifer Lawrence yang memerankan sang heroine utama, Katniss Everdeen, dan membuat namanya semakin luas dikenal publik. Film yang dulunya saya tonton cuma karna ada Josh Hutcherson, dan ternyata film ini alur cerita yang menarik. Penggemarnya baik pembaca novel maupun bukan pasti sudah menanti film pamungkas seri ini, karna sudah kita semua ketahui bahwa seri ini sudah berkembang menjadi saga besar yang selalu dinanti kehadirannya.

The Hunger Games: Mockingjay Part 1


"You can torture us, bomb us, or burn our district to the ground. But do you see that? Fire is catching. If we burn, you burn with us!"

Karna tahun 2015 menjadi tahun terakhir Hunger Games dirilis, dan sebelumnya tulisan soal Part 1 belum ada, jadi rasanya ada yang kurang kalau saya menulis soal Part 2 tanpa ada Part 1. Dan tentu saja, Hunger Games sudah jelas menjadi fenomena baru yang luar biasa. Sejak seri pertamanya, film ini sudah menyita perhatian. Tahun 2014 film ketiganya yang diangkat dari novel seri ketiga Hunger Games, Mockingjay, dirilis serta dipecah menjadi 2 film, seperti layaknya film-film yang diangkat dari novel seperti Harry Potter dan Twilight,  yang seri terakhirnya dipecah menjadi 2 bagian. Bicara soal Hunger Games memang tidak bisa lepas dari Harry Potter dan Twiight yang sudah lebih dulu sukses di layar lebar, Tentu saja masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yang jelas kesamaanya adalah sukses di layar lebar yang berimbas pada seri novel terakhirnya dipecah menjadi dua part di layar lebar demi profit. Tujuannya tentu saja memperpanjang umur seri ini, dan semakin panjang umur sebuah seri, semakin besar income yang diperoleh.


Spectre Review

"You're a kite dancing in a hurricane, Mr. Bond"
Nama James Bond sudah serupa brand yang akan selalu menarik perhatian. Bahkan desas-desus pemerannya selalu jadi buah bibir. Isu bahwa Spectre adalah film terakhir dimana Daniel Craig berperan sebagai Bond mulai sering terdengar, meskipun hingga saat ini belum ada kepastian mengenai hal itu. Tentu saja publik sudah mulai menerka siapa yang layak menggantikan Craig. Siapapun kandidatnya sebaiknya disimpan dulu, karna jelas Spectre akan menjadi pusat perhatian kalau memang ini aksi terakhir Craig sebagai Bond. Kali ini Spectre masih disutradarai oleh Sam Mendes, dengan Lea Seydoux terpilih sebagai Bond Girl dan Christoph Waltz sebagai karakter antagonis. Tentu saja kita semua mengharapkan aksi sang agen mata-mata MI6 asal Inggris ini akan jauh lebih besar dari Skyfall yang sukses dari sisi kritik dan finansial.


Nov 24, 2015

Terminator: Genisys Review



"One thing is certain: The future is not set"

Sejatinya ini sudah bukan film yang paling up-to-date lagi karna film ini sudah dirilis sejak Juli 2015, dan bukan salahsatu film unggulan saya di tahun 2015 ini. Kenyataan dimana saya nekad nonton film ini adalah tidak lain dan tidak bukan karna saya sudah ngikutin franchise sejak awal, dan bahkan sampai sekarang pun masih terpesona sendiri setiap nonton ulang Terminator 2: Judgement Day, padahal film ini sudah dibuat lebih dari 20 tahun yang lalu. Bahkan ketika franchise ini pada titik terendahnya, yakni Terminator Salvation, saya toh juga tetep nekad nonton, walaupun pada akhirnya Salvation gak dianggap (bahkan Rise of the Machines juga gak dianggap) ketika Genisys ini rilis. Dan yang lebih bikin hype lagi, Arnold Schwarzenegger kembali berperan sebagai sang Terminator, setelah sebelumnya absen di Salvation. Kalau ditilik, yang gak kenal franchise ini dari awal mungkin memang gak bakal minat, dan sepertinya film ini memang berusaha keras supaya bisa mengenalkan karakter-karakternya ke generasi sekarang, terbukti lewat soft reboot ini.