Sep 24, 2013

The Family Review


"Like Al Capone said, asking polite with a gun in your hand is better than asking polite with nothing"

Kisah mengenai keluarga mafia sudah sering diangkat ke layar lebar. Mulai dari The Godfather, Once Upon in America hingga Goodfellas, semuanya berkisah seputar keluarga mafia. Yang menarik, ada satu aktor yang hampir identik dengan karakter mafia, bahkan dalam film animasi sekalipun. Ya, ia adalah Robert De Niro.  Tidak terhitung sudah berapa kali ia memerankan sosok mafia karena memiliki darah Italia. Dan lagi-lagi kali ini ia memerankan seorang mantan mafia dalam film terbaru Luc Besson yang berjudul The Family ini. Tidak hanya menjual nama De Niro dan Luc Besson, film ini juga punya Michelle Pfeiffer, Tommy Lee Jones, Dianna Agron dan Martin Scorsese yang duduk di kursi produser eksekutif. Film ini sendiri diangkat dari novel berjudul Malavita karya Tonino Benacquista (atau Badfellas dalam versi bahasa inggrisnya), itu sebabnya film ini punya judul alternatif Malavita di beberapa negara, salahsatunya Indonesia.

Giovanni Manzoni (Robert De Niro), seorang mafia, harus menjalani program perlindungan saksi setelah mengadukan tindak kriminal Don Luchese (Stan Carp), seorang gembong mafia paling berpengaruh di Brooklyn. Meskipun dipenjara, Don Luchese tetap mendapat perlakuan istimewa karena pengaruhnya di lingkungan tersebut. Sedangkan Giovanni harus mengganti identitasnya menjadi Fred Blake dan tinggal di Normandy, sebuah daerah terpencil di Perancis agar para anak buah Don Luchese tidak dapat melacaknya.  Namun istrinya, Maggie (Michelle Pfeiffer) beserta kedua anaknya, Belle (Dianna Agron) dan Warren (John D'Leo) tidak bisa meninggalkan kebiasaan lamanya, yakni menangani masalah yang mereka hadapi dengan cara kekerasan, sesuatu yang sudah mendarah daging di keluarga mereka sebagai mantan mafia. Mereka yang seharusnya berbaur malah terlihat berbeda dan membuat Robert Stanfield (Tommy Lee Jones), agen FBI yang bertanggung jawab atas keselamatan keluarga Blake, kesal. Hingga suatu ketika, tanpa sengaja Don Luchese menemukan mereka dan mengutus anak buahnya untuk membalaskan dendamnya, membunuh keluarga Blake alias keluarga Manzoni yang sudah mengkhianatinya.


Dengan premis yang cukup menarik, The Family menawarkan dark comedy yang cukup kental dalam skenario yang ditulis sendiri oleh Luc Besson bersama dengan Michael Caleo ini. Masing-masing karakternya diceritakan memiliki konfliknya masing-masing dengan pendekatan narasi yang dipenuhi dengan komedi dalam adegannya. Awalnya terlihat menarik, terutama bagaimana karakter Maggie yang kesal dengan orang lokal yang membicarakan orang Amerika dalam bahasa Perancis, hingga karakter Belle dan Warren yang bersikeras menyembunyikan kebiasaan mereka di sekolah hingga lingkungan memaksa mereka untuk come out. Sayangnya apa yang sudah dibangun Besson di awal dengan cukup solid malah mengendur di bagian tengah, terutama karakterisasi Fred yang paling lemah diantara keluarga ini. Belum lagi flashback yang beresiko membuat penonton bingung, meskipun masih mampu membuat penonton tertawa. Beruntung tensi kembali meningkat menjelang akhir dengan gunfight yang begitu menarik. Sayangnya adegan pamungkas yang sudah ditunggu-tunggu malah cenderung kurang habis-habisan dieksplor, yang akhirnya membuat penonton berteriak "That's it?" di akhir film.

Meskipun begitu, The Family tetap memiliki nilai plus. Thierry Arbogast yang bertanggung jawab dengan sinematografinya berhasil melakukan tugasnya dengan baik dalam menggambarkan suasana Normandy. Ditambah lagi dengan musik garapan Evgueni Galperine dan Sacha Galperine yang cocok menggambarkan suasana lingkungan keluarga Blake di beberapa adegan. Dan yang tak bisa dipungkiri adalah tentu saja para pemainnya. Robert De Niro, Michelle Pfeiffer, Dianna Agron dan John D'Leo berhasil memberikan performance yang solid sebagai sebuah keluarga. Mereka tidak hanya tampil baik sebagai individu, tapi juga sebagai kesatuan, yakni Blake family. Chemistry yang dibangun baik antara De Niro dengan Pfeiffer, Agron dan D'Leo semuanya bagus. Tidak ketinggalan pula Tommy Lee Jones yang meskipun porsinya tidak begitu banyak, namun tetap mampu melesak masuk diantara karakter-karakter utama.


Terlepas dari segala kekurangannya, The Family masih merupakan sebuah drama keluarga mafia yang menghibur lewat dark comedy-nya. Dan film ini cukup berhasil membawa kita kembali ke suasana kelam kehidupan mafia meskipun dalam presentasi yang lebih ringan. Menyelipkan referensi-referensi film mafia terdahulu ke dalamnya, The Family lebih menekankan hubungan keluarga dibanding tema mafianya sendiri. Mungkin bukan yang terbaik dari Luc Besson, but this movie still worth to watch. Lagipula siapa sih yang bisa menolak paket kombo dalam jajaran castingnya? You might can resist, but me? Definitely can't.

Rating: 7/ 10

No comments:

Post a Comment