"Grab anything that might make a good weapon"Tidak terhitung banyaknya film dengan tema home invasion. Mulai dari film klasik yang mengerikan macam A Clockwork Orange karya Stanley Kubrick, yang menegangkan seperti Panic Room karya David Fincher hingga dalam bentuk komedi sekalipun seperti yang terjadi dalam Home Alone karya Chris Columbus. Setidaknya sekarang daftar film dengan tema tersebut bertambah dengan dirilisnya You're Next secara internasional. Film yang disutradarai Adam Wingard dan ditulis oleh Simon Barrett ini sendiri sebenarnya sudah ditayangkan di Toronto International Film Festival (TIFF) Midnight Madness Program tahun 2011 (program yang sama dimana The Raid memenangkan People's Choice Award) dan mendapat banyak komentar positif dari penonton kala itu. Butuh 2 tahun hingga akhirnya You're Next beredar luas dan bisa dinikmati masyarakat umum.
You're Next memiliki premis yang simpel. Sebuah keluarga yang berkumpul di sebuah rumah untuk merayakan ulang tahun pernikahan kedua orangtua mereka. Sang ayah, Paul (Rob Moran) dan istrinya, Aubrey (Barbara Crampton) tiba lebih dulu, disusul dengan keempat anaknya yakni Drake (Joe Swanberg) dan istrinya Kelly (Margareth Lanney), Crispian (A.J Bowen) dan pacar barunya Erin (Sharni Vinson), Felix (Nicholas Tucci) beserta pacarnya Zee (Wendy Glenn) dan Aimee (Amy Seimetz) bersama kekasihnya Tariq (Ti West). Reuni keluarga ini mulanya terlihat menyenangkan karena mereka bisa saling mengakrabkan diri dan berbagi cerita masing-masing setelah lama tak bertemu. Hingga ketika mereka sedang makan malam dan tiba-tiba diserang oleh sekelompok pria bertopeng binatang yang mengincar nyawa mereka semua, tanpa diketahui apa motif dibalik penyerangan tersebut. Terjebak di dalam rumah tanpa bisa berkomunikasi dengan dunia luar bahkan sekedar meminta bantuan, mereka harus berusaha keras bertahan hidup dari serangan yang tanpa pandang bulu tersebut.
Hampir sama seperti kebanyakan film home invasion dimana korbannya terjebak di dalam ruma rumah dan mendapat serangan dari tamu tak diundang, You're Next pun mengusung dasar cerita serupa. Semenjak adegan pertama muncul di layar, You're Next sudah mampu membuat jantung kita berdegup kencang. Kemudian ada alunan lagu dari Dwight Twilley "Looking for the Magic" yang begitu enak didengar hingga berakhir dengan ayunan senjata tajam ke tubuh manusia dan yang paling terakhir, darah berceceran. Kelebihan You're Next terletak di bagian dimana Adam Wingard mampu mempertahankan intensitas ketegangannya dari awal hingga akhir yang mampu membuat penonton menahan nafas sesaat plus kejutan-kejutan menyenangkan bagaimana serangan sekaligus tindakan tak terduga dimunculkan baik dari karakter antagonis maupun protagonisnya. Serentetan kejutan ini sudah cukup membuat penonton terbawa suasana, dan itu masih ditambah lagi dengan twist yang tidak dapat dipungkiri menambah sederetan kejutan yang dibawa You're Next.
I don't want to talk about the acting, since the acting is pretty average. Setengah pemerannya adalah wajah-wajah baru, kecuali Sharni Vinson yang sudah pernah kita lihat di Step Up 3D. Sharni Vinson cukup asyik membawakan karakter Erin sebagai sosok heroine yang tangguh dengan berbagai macam strategi bertahan untuk menghindari serangan. Sedangkan yang lainnya tidak begitu spesial, karena sebagian besar karakter film ini adalah objek penderita. Bintang dari film ini sendiri tentu saja kadar gore-nya yang cukup brutal meskipun tidak sampai level sadis dan twist ceritanya yang meskipun level surprise-nya tidak tinggi, namun tetap saja menjadi sebuah kejutan. Dan masih ada lagi yang unik dari film ini, yakni bagaimana sebuah film dengan kadar gore seperti ini masih mampu menyelipkan black comedy ke dalam dialog-dialognya, sehingga mampu membuat penonton tertawa di tengah kengerian yang dihadirkan.
Akhirnya, You're Next berakhir sebagai sebuah tontonan yang secara mengejutkan berhasil memberikan kesan kepada penonton. Ya, saya memang tidak memasang ekspektasi yang berlebihan pada film ini dan hasilnya saya cukup puas dengan film ini. Dan setelah menyaksikan film ini, saya terus terngiang-ngiang dengan lagu "Looking For the Magic" dari Dwight Twilley. Sebuah pemilihan musik yang pintar untuk sebuah film thriller yang menegangkan.
Rating: 7/ 10
No comments:
Post a Comment