"Our planet has never been more at peace. Only, it's not our planet anymore"
Hollywood dan film adaptasi tidak akan bisa dipisahkan, baik itu dari novel maupun komik. Kali ini yang mendapat giliran difilmkan
adalah novel karangan Stephanie Meyer, yang sebelumnya sukses luar biasa lewat
Twilight series, yang berjudul The Host.
The Host sedikit lebih beruntung, karena berhasil menggaet aktris muda
berbakat Saoirse Ronan, yang sebelumnya pernah memperoleh nominasi Oscar kategori Best Supporting Actress lewat
perannya sebagai Briony Tallis dalam Atonement. Sutradanya pun sudah memiliki track
record yang tidak bisa begitu saja diremehkan. Adalah Andrew Niccol, yang
sebelumnya pernah mengarahkan Ethan Hawke dan Uma Thurman dalam film bertema
sci-fi yang sukses menuai pujian, Gattaca. Bahkan Andrew Niccol pernah menerima nominasi Oscar kategori Best Writing, Screenplay Written Directly for the Screen dalam film The Truman Show, dimana Jim Carrey tidak sadar bahwa hidupnya adalah sebuah acara reality show.
The Host berkisah mengenai Bumi
yang diserang oleh makhluk dari planet lain mirip alien, yang disebut souls, yang menjadikan tubuh
manusia sebagai inangnya. Berbeda dengan tubuh manusia lainnya, Melanie Stryder
(Saoirse Ronan) memberontak dan melawan makhluk yang menyusupi dirinya karena
ia telah berjanji pada adiknya, Jamie (Chandler Canterbury) untuk bertemu lagi, sehingga makhluk
yang disebut Wanderer tersebut tidak berhasil menguasai tubuh Melanie. Padahal
Seeker (Diane Krueger) terus berusaha mengorek informasi mengenai kelompok
manusia yang masih bertahan dari pikiran Melanie. Wanderer, yang pada akhirnya
mendapat nickname Wanda, akhirnya
memutuskan untuk bekerja sama dengan Melanie dan bertemu dengan Jamie serta
kekasihnya, Jared Howe (Max Irons). Sialnya, banyak yang tidak percaya dengan
Melanie, karena ia telah disusupi alien. Belum lagi Wanda mulai tersentuh
dengan kebaikan Ian (Jake Abel) yang sangat baik terhadapnya. Maka Melanie dan
Wanda terus berusaha meyakinkan kelompok manusia tersebut sekaligus lari dari
kejaran Seeker adan menghadapi konflik batin untuk memilih antara Jake dan Ian.
Masih seperti Twilight, Stephanie
Meyer masih menyisipkan kisah cinta dalam film bertema sci-fi ini. Sebenarnya
Andrew Niccol sudah berusaha menonjolkan konflik Melanie-Wanda, namun entah
kenapa film ini seperti terjebak menjadi film romantis medioker. Konflik
Melanie-Wanda terasa kaku dan seolah melempem karena tertutup dengan kisah
cinta Melanie-Jared. Sebenarnya ada beberapa adegan dimana Niccol berhasil
membuat penonton larut dalam pelarian Melanie-Wanda. Tapi, semuanya langsung
buyar ketika adegan ciuman (dan ciuman dan ciuman terus menerus) kembali hadir,
berkali-kali. Inilah yang menjatuhkan film ini, seolah-olah film ini hanya
dijejali adegan ciuman yang menyakitkan mata. Semua yang sudah dibangun oleh
Niccol untuk mendapatkan feel petualangan, luluh lantak setiap adegan ciuman
yang memuakkan hadir. Akibatnya, hubungan antar tokoh seolah bertumpuk sambil
lalu sehingga tidak ada lagi yang tersisa selain ciuman dan ciuman dan ciuman.
Voiceover Melanie dan Wanda terdengar konyol. Script-nya sendiri terlihat tidak maksimal. Entah bagaimana dengan novelnya,
karna saya tidak pernah membaca novelnya, tapi yang jelas dialog dalam film ini
terdengar tidak menarik ("Kiss me like you want to get slapped"? seriously?), yang mengakibatkan semua konflik yang ada, termasuk
pergolakan batin Melanie dan Wanda, seolah sia-sia.
Lalu bagaimana dengan pemainnya?
Adakah yang bermain bagus? Jawabannya adalah tidak. Saoirse Ronan tampil kaku
dan flat, meskipun jika dibandingkan dengan rekannya yang lain, Saoirse masih
tampil lebih baik, bahkan paling menonjol. Konflik batin Melanie dan Wanda terasa hambar. Max Irons dan
Jake Abel juga tidak menolong. Chemistry
mereka bertiga tidak ada, sehingga ketika menyaksikan film ini, tidak ada rasa
apa-apa. Tidak ada rasa takjub, kagum, terharu ataupun yang lainnya. Semua
terasa flat. Kalaupun ada yang menghibur, mungkin hanya tampang pemainnya. Beruntung, Diana Krueger tampil lumayan disini sebagai Seeker,
sayang porsi tampilnya kurang. Begitu pula dengan William Hurt yang memerankan
paman Melanie, Jeb, yang juga cukup memberi warna di film ini. Sisanya
benar-benar tidak berarti.
In my opinion, The Host tidak bisa dibilang sebagai film science fiction, bahkan tidak bisa juga dikategorikan sebagai film romance. I even enjoyed Twilight Series more than this.
Yah, memang tidak banyak yang bisa diharapkan dalam film remaja yang diangkat
dari novel hasil karya Stephanie Meyer ini. Padahal saya sudah datang ke
bioskop dan menonton film ini dengan memasang ekspektasi yang
serendah-rendahnya. Apa daya, saya masih tetap kecewa dengan film ini. For me, The Host is no more than a romance
which is trying to hard to be a sci-fi movie. Saoirse Ronan membuang
waktunya dengan menerima peran Melanie Stryder.
Rating: 5/10
No comments:
Post a Comment