Wolverine mungkin bisa dibilang mutan terkuat dalam seri X-Men milik Marvel Universe. Bagaimana tidak? Bukan hanya kekuatannya yang punya adamantium claws dan healing power yang membuatnya immortal, tapi juga daya tariknya yang seolah seperti magnet dalam menarik penonton. Satu-satunya mutan dari X-Men yang dibuatkan spin-off bahkan hingga dua film, meskipun X-Men Origins: Wolverine harus babak belur dalam urusan critical reception. Hugh Jackman masih kembali memerankan mutan yang bernama asli Logan ini. Mungkin benar bahwa Hugh Jackman is one lucky bastard. Seandainya dulu Dougray Scott tidak menolak peran Wolverine yang ditawarkan kepadanya, mungkin Hugh Jackman bukan siapa-siapa. Tapi kini Hugh Jackman hampir identik dengan sosok Wolverine, dan Dougray Scott kehilangan popularitasnya. Kembali ke The Wolverine, meskipun X-Men Origins: Wolverine bisa dibilang gagal, namun raihan box office-nya begitu menggiurkan, dan tentu saja Wolverine merupakan salahsatu mutan yang punya kemungkinan besar untuk diteruskan. So here come The Wolverine.
Jul 30, 2013
Jul 28, 2013
The Conjuring Review
Nama James Wan saat ini seolah menjadi sebuah ciri khas untuk film horor. Setelah membuat impresif penonton lewat Saw, Dead Silence, Death Sentence dan Insidious yang menghebohkan, sutradara asal Malaysia ini kembali lewat sebuah film horor yang sama menghebohkannya, The Conjuring. Lewat sebuah viral marketing yang menyatakan telah disediakan pastur untuk mengantisipasi efek setelah menonton film ini karena filmnya terlalu menyeramkan, hingga insiden dimana ada penonton yang pingsan saat menonton film ini sempat menghebohkan dunia maya, terutama social media, membuat film ini cukup menyita perhatian publik. Jadi jangan heran jika penonton film ini membludak dan meraih posisi #1 di box office US. Sedangkan tahun ini ada dua film horor karya James Wan, yakni The Conjuring dan Insidious: Chapter 2 yang akan dirilis bulan Oktober 2013. Well, sambil menunggu kelanjutan Insidious, tak ada salahnya untuk menyaksikan film yang juga dibintangi Patrick Wilson ini.
Labels:
Film,
Film Hollywood,
Horror,
Review,
Thriller
Jul 24, 2013
Pacific Rim Review
"In order to fight monsters, we created monsters of our own"
Selain Man of Steel, mungkin film ini juga menjadi salahsatu film yang dinanti moviegoers, terutama pecinta film mecha/monster. Apalagi melihat trailernya yang memang tampak habis-habisan dalam mengeksplor visual effect, Pacific Rim diprediksi menjadi salahsatu summer blockbuster. Belum lagi fakta bahwa film ini disutradarai oleh Guillermo Del Toro, salahsatu sutradara visioner yang punya daya imajinasi tinggi. Lihat saja Pan's Labyrinth atau yang lebih mainstream, Hellboy, yang dipenuhi makhluk-makhluk imajinatif. Begitu pula Pacific Rim yang mengkombinasikan robot dan monster berukuran gigantic dalam sebuah pertarungan. Pacific Rim yang memang dibuat Del Toro sebagai homage untuk film monster dan mecha, memang dianggap sebagai objek senang-senang Del Toro yang menempatkan dirinya sebagai bocah laki-laki dengan mainan robot dan monster. And mostly people, especially boys, grew up the same way Del Toro did. Jadi tidak terlalu berlebihan rasanya kalau banyak yang menaruh harapan tinggi terhadap film ini.
Jul 21, 2013
Despicable Me 2 Review
Tahun 2010 merupakan tahun besar bagi Illumination Entertainment, karena tidak ada yang pernah menduga bahwa salahsatu film produksi mereka yang berjudul Despicable Me kala itu menjadi kuda hitam dan bisa sukses luar biasa, terutama dalam raihan box office. Memang kisah yang dibawa Despicable Me yang tergolong unik, yang menceritakan seorang super villain yang merencanakan pencurian bulan. Kisah yang fresh, humor plus tentu saja kehadiran minions yang sangat mencuri perhatian ketimbang karakter utamanya, membuat film ini disukai baik anak-anak dan juga orang dewasa. Maka imbasnya sudah sama-sama kita ketahui, sebuah sekuel. Dan tentu saja, spin-off. Yap, tahun depan akan ada film berjudul Minions yang bercerita tentang... tentu saja minion-minion kocak tersebut. Sambil menunggu, tahun ini Gru bersama Margo, Edith dan Agnes kembali hadir lewat Despicable Me 2. Seluruh pengisi suara dari karakter utama di film pertama kembali hadir dan siap mengulang kesuksesan film pertamanya. Apalagi para minions yang memang menjadi senjata utama franchise ini juga kembali, bahkan hingga ke penjualan merchandise yang luar biasa."Just because everybody hates it doesn't mean it's not good"
Jul 19, 2013
The Lone Ranger Review
Johnny Depp, Gore Verbinski dan Jerry Bruckheimer. Tiga orang inilah yang berada dibalik kesuksesan trilogi Pirates of Carribean. Dan mereka sekali lagi melakukan team up demi mengulang kesuksesan di masa lalu dalam sebuah film berjudul The Lone Ranger. Maybe most of you didn't familiar with this Ranger. Jauh sebelum diangkat ke layar lebar tahun 2013, The Lone Ranger adalah sebuah drama seri radio yang mengudara sejak 1933. Pernah diangkat ke serial TV dan juga pernah diangkat ke layar lebar tahun 1956. Kali ini Gore Verbinski yang mencoba peruntungan dengan membawa Armie Hammer sebagai sang Ranger dan Johnny Depp sebagai sidekick-nya, Tonto. But as you know, punya nama besar seperti Johnny Depp tentu menenggelamkan sang pemeran tokoh utama, dalam hal ini adalah Armie Hammer, yang meskipun punya CV yang cukup mengkilap, tetap saja tenggelam dengan nama besar Johnny Deep sebagai sidekick-nya. Well, sebenarnya ini strategi yang cukup jitu, mengingat banyak orang yang sudah jatuh hati dengan Johnny Depp baik dari segi fisik ataupun kemampuan aktingnya. Jadilah daya tarik utamanya bukan lagi sang Ranger, melainkan sang Indian, Tonto."There come a time, when good man must wear mask"
Jul 5, 2013
Spring Breakers Review
Film yang dipenuhi gadis-gadis muda dalam balutan bikini? It's like every man's dreams come true. Itulah mungkin yang terlintas di pikiran ketika melihat poster Spring Breakers. Dan mungkin sebagian besar orang-orang akan menganggap ini film cuma seputar komedi hura-hura khas remaja, apalagi ada dua putri Disney, Selena Gomez dan Vanessa Hudgens, yang seolah ingin melepaskan image remajanya lewat peran mereka dalam film ini. Padahal kalau tahu soal track record sutradaranya, yakni Harmony Korine, mungkin tidak akan ada anggapan semacam itu. Oke, saya juga sebelumnya belum pernah mendengar nama Harmony Korine sampai film ini dirilis. Korine adalah tipikal sutradara yang kebanyakan berkutat seputar film indie, bukan film mainstream. Namun sebagian besar karyanya sudah memperoleh pengakuan. Jadi wajar saja kalau banyak yang belum familiar dengan namanya. Jujur saja, daya tarik film ini tentu saja ada pada segerombolan gadis-gadis berbikini warna-warni, diantaranya Selena Gomez dan Vanessa Hudgens serta James Franco dalam deretan cast-nya."..we'll always remember this trip. Something so amazing, magical. Something so beautiful. Feels as if the world is perfect. Like it's never gonna end."
Jul 1, 2013
Evil Dead (2013) Review
Berapa banyak film genre horor-slasher klasik yang di-remake dan akhirnya terjerembab dalam kubangan makian? Banyak. Sebut saja The Omen (2006), Friday The 13th (2009), Nightmare on Elm Street (2010) atau bahkan yang paling baru, The Texas Chainsaw Massacre (2013), semuanya dianggap hanya merusak versi originalnya. Tapi, apa yang terjadi pada Evil Dead cukup berbeda. Meskipun memasang sutradara tak dikenal, yakni Fede Alvarez, film ini mendapat dukungan penuh dari orang-orang dibalik versi originalnya, yakni Sam Raimi, Bruce Campbell dan Rob Tapert yang merupakan sutradara, aktor dan produser dari The Evil Dead (1981). Oke, katakanlah saya bukan fans berat trilogi originalnya, tapi saya tahu ada berjuta-juta fans film trilogi originalnya yang harap-harap cemas menanti remake-nya. Khusus saya pribadi, sebenarnya tipe horor slasher ini jauh dari kata favorit. Apalagi setelah melihat trailernya yang sinting. Tapi, bagaimana kamu bisa mengesampingkan sesuatu yang dipuja-puja orang? Pasti ada rasa sedikit rasa penasaran. Apalagi salahsatu film horor terbaik tahun lalu, The Cabin in the Wood, ternyata adalah sebuah tribute untuk film The Evil Dead. Maka dengan mengesampingkan kalimat 'tidak suka', saya memberanikan diri menyaksikan film ini, demi menjawab rasa penasaran saya. Karena itulah review film ini tergolong terlambat, karena saya berusaha sekuat tenaga mengumpulkan keberanian menonton film ini."Promise me you'll stay with me until the end"
Subscribe to:
Posts (Atom)