Jul 1, 2013

Evil Dead (2013) Review

"Promise me you'll stay with me until the end"
 Berapa banyak film genre horor-slasher klasik yang di-remake dan akhirnya terjerembab dalam kubangan makian? Banyak. Sebut saja The Omen (2006), Friday The 13th (2009), Nightmare on Elm Street (2010) atau bahkan yang paling baru, The Texas Chainsaw Massacre (2013), semuanya dianggap hanya merusak versi originalnya. Tapi, apa yang terjadi pada Evil Dead cukup berbeda. Meskipun memasang sutradara tak dikenal, yakni Fede Alvarez, film ini mendapat dukungan penuh dari orang-orang dibalik versi originalnya, yakni Sam Raimi, Bruce Campbell dan Rob Tapert yang merupakan sutradara, aktor dan produser dari The Evil Dead (1981). Oke, katakanlah saya bukan fans berat trilogi originalnya, tapi saya tahu ada berjuta-juta fans film trilogi originalnya yang harap-harap cemas menanti remake-nya. Khusus saya pribadi, sebenarnya tipe horor slasher ini jauh dari kata favorit. Apalagi setelah melihat trailernya yang sinting. Tapi, bagaimana kamu bisa mengesampingkan sesuatu yang dipuja-puja orang? Pasti ada rasa sedikit rasa penasaran. Apalagi salahsatu film horor terbaik tahun lalu, The Cabin in the Wood, ternyata adalah sebuah tribute untuk film The Evil Dead. Maka dengan mengesampingkan kalimat 'tidak suka', saya memberanikan diri menyaksikan film ini, demi menjawab rasa penasaran saya. Karena itulah review film ini tergolong terlambat, karena saya berusaha sekuat tenaga mengumpulkan keberanian menonton film ini.

David (Shiloh Fernandez), Eric (Lou Taylor Pucci), Mia (Jane Levy), Olivia (Jessica Lucas) dan Natalie (Elizabeth Blackmore) (inisial karakternya bahkan membentuk kata 'DEMON') adalah lima remaja yang mengadakan liburan di kabin di tengah hutan sekaligus membantu Mia untuk sembuh dari kecanduannya akan narkoba. Bahkan mereka berencana menahan Mia dalam waktu yang lama di kabin tersebut agar Mia bisa sembuh, tentu saja dengan kedok liburan. Namun semua berubah kacau ketika mereka menemukan ruang bawah tanah yang penuh dengan bangkai binatang dan sebuah buku misterius yang bahkan dililit kawat berduri. Terlalu penasaran, Eric membaca salah satu mantra dalam buku tersebut, tanpa mempedulikan peringatan yang sudah ditulis. Akibatnya bisa ditebak, Eric telah membangkitkan roh jahat yang merasuki Mia dan mereka harus berjuang untuk bertahan hidup dari teror makhluk tersebut yang meminta nyawa mereka.


Kesampingkan The Evil Dead versi original, karna jelas saya tidak bisa membandingkan versi 2013 dan 1981. What I need to do while watching this movie is just being neutral. 30 menit pengenalan karakter, kemudian kita dibawa menyusuri teror yang terjadi. Dan sedikit mengejutkan, terlepas dari beberapa adegan sadistic, saya cukup menikmati film ini. Benar kata sebagian orang, bahwa Fede Alvarez terlihat sekali bersenang-senang dengan film ini dan rasa itu terbawa ke penonton, dan akhirnya penonton pun bisa menikmatinya. Beberapa stunt digarap maksimal dan hasilnya pun maksimal, berhasil membuat penonton seperti saya mual dan ketakutan. Tapi anehnya saya tidak mau berhenti menyaksikan film ini walaupun sudah dibuat mual. Terlihat bahwa film ini begitu lepas dalam menyajikan teror. Tapi Alvarez tahu benar batasan-batasan bahwa film ini sudah memiliki fan base yang besar di dunia dan ia tidak berani keluar terlalu jauh dari batasan yang ada. Dipadu sudut pengambilan gambar yang sesuai, beberapa diantaranya kamera bergerak cukup cepat, plus scoring garapan Roque Baños yang cukup disturbing, menjadikan film ini tidak sepenuhnya bodoh walaupun hanya sebuah remake, dan tetap menakutkan.

Klaim bahwa film ini hanya menggunakan CGI untuk touch-ups, dan sebagian besar merupakan stunt asli, well, berhasil membuat saya kagum. Karakternya sendiri mungkin tidak ada yang begitu kuat, kecuali Mia yang diperankan oleh Jane Levy, yang aktingnya cukup dramatis. Shiloh Fernandez yang berperan sebagai David berakting kaku, ekspresinya datar, dan tidak memberi kesan walaupun karakternya tergolong penting dan punya peluang besar untuk mencuri perhatian. Lou Taylor Pucci sebagai Eric mungkin sedikit lebih baik dibandingkan Shiloh Fernandez. Karakter Eric sebagai benang merah dari keseluruhan horor berhasil ditampilkan Lou Taylor Pucci dengan baik. Sedangkan dua karakter lainnya yang diperankan Jessica Lucas dan Elizabeth Blackmore bisa dibilang tidak begitu penting, karena dua karakter sisanya hanyalah objek siksaan bagi aksi 'senang-senang' Alvarez. Well, oke, karakter mereka tetap penting, hanya saja sebagai pelengkap, karena siapa lagi yang bisa disiksa selain mereka berdua? 


Harus diakui, Fede Alvarez berhasil menyajikan Evil Dead sebagai semi remake/sekuel dari master piece Sam Raimi dengan baik. Tagline "The Most Terrifying Film You Will Ever Experience" di poster Evil Dead memang benar-benar tidak main-main. Mungkin agak sombong, tapi begitulah adanya, terutama bagi saya. Meskipun untuk jaman sekarang plotnya tergolong klise (teens spent their holiday in a cabin in the woods is so old-fashioned), namun penggarapan Fede Alvarez yang serius menjadikan film ini 'konsep lama rasa baru'. Fans The Evil Dead (1981) bisa menerima film ini, meskipun menghilangkan unsur comedy yang cukup kental di film originalnya. Film ini pun berhasil menjaring generasi baru yang tidak tahu apa-apa soal Natural Demonto menjadi fans Evil Dead. Kabarnya Fede Alvarez sudah merencanakan sekuelnya, Evil Dead 2 dan Sam Raimi pun berencana membuat Army of Darkness 2, dan ada kemungkinan sekuel dari keduanya akan menyatukan universe Mia dan Ash, tokoh utama dari trilogi original The Evil Dead.  Groovy, huh?

Rating: 7.5/ 10

No comments:

Post a Comment