"Lori was right about you: you cannot take responsibility for anything that goes on in your life"
Dalam sejarah Hollywood, ada
banyak sekali film yang bertema buddy movie yang umumnya menceritakan tentang
naik turunnya hubungan pertemanan antara dua manusia yang rapuh hanya karena
sebuah masalah kecil. Namun apa jadinya jika pertemanan yang dimaksud adalah
pertemanan antara seorang pria dewasa dengan sebuah boneka beruang yang bisa
bicara namun dengan mulut yang tidak sesuai dengan tampilan fisik yang
menggemaskan? Itulah yang diangkat oleh Seth McFarlane, yang notabene adalah
seorang komedian, selaku penulis cerita, dan jadilah sebuah film bertema buddy
movie yang diberi judul Ted ini. Maka jangan pernah tertipu dengan poster filmnya, karena walaupun poster film ini menampilkan boneka beruang, this movie is not suitable for your kids because this movie contain some drugs use, sexual content and crude language.
Sejak kecil John (Mark Wahlberg) selalu
menganggap boneka beruang kesayangannya sebagai satu-satunya sahabat yang
paling mengerti keadaannya, sampai-sampai John berharap kalau bonekanya ini
bisa hidup. Hingga suatu saat permintaannya tersebut dikabulkan dan boneka
beruangnya bisa bicara. Tentu saja John girang bukan main, dan mereka berdua
menjadi sahabat sejati hingga dewasa. Namun, seiring berjalannya waktu, Ted
(Seth McFarlane) yang dulunya boneka lucu kini berubah menjadi boneka bermulut
kotor dengan kebiasaan menghisap ganja dan suka main perempuan. Lori (Mila Kunis), kekasih John yang kini tinggal bersamanya demi sebuah
komitmen mengenai hubungan mereka, merasa terganggu dengan kehadiran Ted yang
dengan seenaknya mengadakan pesta tanpa peduli dengan John dan Lori, padahal
mereka bertiga tinggal bersama. Maka John dihadapkan dengan dua pilihan,
kekasihnya atau sahabatnya sejak kecil.
Film komedi dewasa satu ini punya
tingkat kelucuan yang luar biasa. Bagaimana tingkah-tingkah Ted beserta
mulutnya yang selalu berkata kotor berhasil mengundang tawa penonton (I
laughed so hard during Ted’s chocolate stick gesture). Belum lagi mulut
ceplas-ceplosnya yang seolah mengeluarkan kata-kata tanpa dipikir, membuat Ted
layaknya bajingan imut yang mampu mengocok perut. Tingkahnya yang seolah
rockstar kadang mengesalkan, namun kita masih bisa menerima kekurangajarannya
karena Ted dan John are buddies, and
that’s what buddies do. Jika ditilik dari cerita tentu saja bisa dianggap
biasa, yang membuatnya menjadi luar biasa adalah karakter Ted yang tiada
duanya.Belum lagi karakter John yang sama seperti Ted, doyan menghisap ganja
dan sulit menentukan prioritas. Sebagai lawan dari Ted dan sumber kegalauan John, ada Lori sebagai wanita dewasa yang menuntut komitmen John
sebagai orang dewasa.
Seth McFarlane berhasil
menyuarakan Ted menjadi sebuah boneka yang memiliki karakter. Setiap gerakan Ted nampak sesuai dengan
mulutnya yang penuh dengan makian. Selain sebagai sutradara dan penulis cerita, Seth McFarlane juga 'menjadi' Ted dengan teknologi motion capture. Seth McFarlane berhasil memberikan ‘nyawa’ terhadap
Ted. Mark Wahlberg sendiri mampu tampil sebagai pri mid-30 yang galau akan
pilihannya dan berhasil tampil mengimbangi kegilaan Ted. Pun begitu dengan Mila
Kunis yang juga berhasil menampilkan karakter Lori yang walaupun banyak
menuntut dari John, namun berhasil mengundang simpati karena mampu tahan
berhubungan dengan John dan kegilaan Ted. Ditambah penampilan Sam Jones as himself yang menjadi idola John dan Ted (John and Ted really admire Flash Gordon). Walaupun memiliki premis yang cliché,
namun kehadiran Ted memberikan nuansa berbeda terhadap film ini.
Walaupun mungkin terdengar di
luar nalar, namun Ted berhasil memberikan hiburan yang berbeda. Makian yang
hadir dari sebuah boneka beruang mungkin mengingatkan kita dengan kalimat sakti
don’t judge a book by its cover.
Namun, itu pulalah yang membuat Ted terasa sangat manusiawi. And please don’t bring your kid while
watching this movie, because even though he’s a teddy bear, he doesn’t give a
f*ck about what he says.
Rating: 8/10
No comments:
Post a Comment