"Some people are worth melting for"
Disney sudah sejak lama dikenal
sebagai studio yang hampir selalu menghasilkan
film animasi yang berkualitas. Era awal 90-an merupakan masa kejayaan
Disney. Mulai dari Beauty and the Beast, The Lion King, Tarzan, Aladdin hingga
Mulan, semuanya diakui khalayak tidak hanya memiliki kualitas animasi yang
bagus, namun juga cerita yang menghibur, hingga akhirnya tergusur oleh era
animasi 3D yang dipelopori oleh Pixar dengan Toy Story-nya. Belum lagi gempuran
dari studio lain seperti Dreamworks yang juga mulai memproduksi film animasi.
Ditengah himpitan persaingan yang tinggi, Disney akhirnya bergabung dengan
Pixar dan bekerja sama memproduksi film animasi. Namun Disney tetap memproduksi
film animasinya sendiri meskipun beberapa kurang sukses di pasaran, hingga di
tahun 2010, Disney berhasil comeback
lewat Tangled serta Wreck-It Ralph di tahun 2012. Tahun ini, Disney kembali
dengan film animasi berjudul Frozen.
Meet Anna (Kristen Bell), putri dari kerajaan Arandelle dan
kakaknya, Elsa (Idina Menzel) yang begitu akrab sejak kecil. Elsa memiliki
kekuatan es dan sayangnya, ia tidak bisa mengendalikan kekuatannya, yang
membuat Anna celaka ketika kecil. Semenjak itu, Elsa selalu mengurung diri dan
menjauh dari publik karena takut membahayakan orang lain. Hingga tiba saatnya
hari dimana Elsa dinobatkan sebagai Ratu Arandelle dan ia harus bertemu banyak
orang. Ketakutannya terbesarnya menjadi kenyataan ketika secara tidak sengaja
kekuatannya terekspos dan membuat rakyatnya ketakutan. Sadar ia tidak akan bisa
hidup di Arandelle, Elsa melarikan diri dan tanpa sengaja membuat seluruh
Arandelle membeku. Anna yang merasa bertanggung jawab atas seluruh kejadian
ini, mengejar Elsa hingga ke gunung. Ditemani Kristoff (Jonathan Groff) dan
rusa kutubnya Sven serta boneka salju hidup bernama Olaf (Josh Gad), Anna
berusaha membujuk Elsa kembali dan mengembalikan Arandelle seperti semula. Tapi
ini belum semua bahaya yang ada di hadapan Anna, karena ada musuh dalam selimut
yang berusaha menjatuhkan mereka berdua dan merebut Arandelle.
Film ini dibuka dengan film
animasi pendek Mickey Mouse dalam tampilan klasik hitam putih dengan judul ‘Get
a Horse!’. Sedikit membahas film pendek ini, adegan pembukanya layaknya film
Mickey Mouse di era awal kemunculannya, hitam putih kemudian berubah menjadi
animasi CGI dengan efek 3D yang menakjubkan. Ceritanya sendiri sederhana, namun
mampu menghibur tidak hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa. Kembali ke
Frozen, film yang disutradarai duet Chris Beck dan Jennifer Lee ini merupakan
adaptasi bebas dari kisah Snow Queen karangan Hans Christian Andersen. Tidak
hanya memiliki kualitas animasi yang tidak perlu diragukan lagi, film ini
memiliki premis cerita yang cukup baru, yakni sisterhood antara karakter Elsa dan Anna, apalagi karakter Elsa
cukup kompleks disini. Selain itu ada Olaf sebagai karakter pencuri perhatian
yang mengundang kegelian. Cerita filmnya sendiri mengalir diiringi lantunan
lagu-lagu menawan garapan Robert Lopez, Kristen Anderson-Lopez dan Christopher
Beck yang langsung dinyanyikan oleh pengisi suaranya. Frozen menjadi film
animasi tidak terduga, apalagi ketika sebuah kejutan (jika tidak bisa dibilang twist) ketika karakter antagonis yang
sebenarnya muncul. Satu-satunya yang menjadi poin terlemah bagi orang dewasa
mungkin endingnya, yang terlalu Disney, meskipun tidak terlalu klise (end up a curse with an act of true love.
Pffft!)
Tapi kita bisa melupakan
endingnya, karena Frozen mampu memanjakan mata penonton lewat 3D-nya yang
menakjubkan, ditambah pengisi suaranya yang mampu menyuarakan masing-masing
karakter dengan pas ditambah alunan vokal mereka yang indah. Kristen Bell
secara mengejutkan mampu bernyanyi dengan indah, sementara Idina Menzel yang
notabene merupakan jebolan Broadway tidak perlu diragukan lagi kualitas
suaranya. Salahsatu lagu di film ini yang berjudul ‘Let it Go’, berhasil
dinyanyikan Idina Menzel dengan sangat baik lewat suaranya yang kuat. Nada-nada
yang tinggi berhasil ia taklukkan. Di
lagu lain yang berjudul ‘For the First Time in Forever’, meskipun tertutup oleh
lengkingan suara Idina Menzel, Kristen Bell berhasil menyelesaikan tugasnya
menyanyikan bagiannya dengan sangat baik. Pengisi suara lainnya seperti
Jonathan Groff, Josh Gad dan Santino Fontana juga menyumbangkan suaranya dalam
beberapa lagu dengan baik. Sebagai catatan pribadi, ketika menyaksikan film
ini, saya seolah sedang menyaksikan pertunjukkan Broadway, hanya saja dalam
bentuk animasi karena para pengisi suaranya sebagian besar memang pernah bermain di panggung Broadway.
Lewat Frozen, Disney kembali
membuktikan dirinya sebagai studio yang mampu memproduksi film animasi
berkualitas. Lewat balutan animasi stereoscopic
3D dan lagu-lagu khas Disney yang memukau dan ditunjang dengan pengisi suara
yang memiliki kualitas suara menakjubkan, Frozen menghadirkan kisah yang tidak
hanya menghibur, penuh aksi dan lucu, namun juga mengandung pesan positif,
terutama bagi anak-anak. Frozen mungkin menjadi film animasi terbaik tahun ini,
satu-satunya pesaing terbesarnya mungkin hanya The Croods. Oscar? Who knows? Anything could happen.
Rating: 8.5/ 10
No comments:
Post a Comment