"I mean to beat you to death, and drink your blood from a boot"
Jika mendengar nama Jack Reacher,
tentunya nama tersebut kurang familiar, terutama di Indonesia. Namun di
Amerika, Jack Reacher adalah karakter fiktif dalam rangkaian novel seri
karangan Lee Child yang cukup terkenal disana. Uniknya, dalam waktu yang berdekatan,
dua film yang diangkat dari novel yang nyaris serupa dirilis, yaitu Alex Cross
dan Jack Reacher. Dua film ini memilliki kesamaan yaitu sama-sama mengusung tokoh utama sebagai judul, mengisahkan tentang penyelidikan kasus kriminal oleh tokoh utama, dan sama-sama diangkat dari novel seri laris di Amerika. Namun bedanya, Jack Reacher punya Tom Cruise sebagai leading role yang tentunya punya daya
tarik tersendiri dibandingkan Alex Cross yang hanya punya Tyler Perry, yang
bahkan mungkin tidak dikenal oleh sebagian besar penonton di Indonesia. Jadi bisa
dibilang Jack Reacher lebih beruntung karena memiliki Tom Cruise yang jelas seluruh
dunia mengenalnya. Maka sejauh apa Jack Reacher mampu menghibur penonton.
Diangkat dari salah satu novel
seri Jack Reacher yang berjudul One Shot, sebuah insiden terjadi dimana
penembakan di taman secara membabi buta yang dilakukan oleh sniper dan menyebabkan
lima orang tewas. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan kepolisian terhadap
insiden tersebut mengarah ke James Barr (Joseph Sikorra), mantan sniper
angkatan darat. Namun, ketika Barr ditangkap, ia menolak untuk mengaku dan
meminta penyidik memanggil Jack Reacher, teman sesama angkatan daratnya dulu.
Jack Reacher sendiri bagaikan hantu, bahkan sulit untuk melacak keberadaannya.
Untungnya Recher mendengar kasus tentang Barr dan memutuskan untuk
mendatanginya. Pengacara Barr yang meyakini bahwa Barr sesungguhnya pure innocent, Helen Rodin (Rosamund
Pike)yang awalnya senang dengan kehadiran Reacher karena dianggap mampu
menyelamatkan kliennya, berubah ketika Reacher percaya bahwa Barr adalah pelaku
penembakan tersebut dan berniat membunuhnya. Namun, ketika Reacher mengetahui
bahwa Barr meminta kehadirannya, hal itu membuatnya terkejut. Maka dimulailah
penyelidikan terhadap kasus Barr yang nyatanya bukan sebuah kasus yang mudah
ketika Reacher menyadari bahwa ada yang berusaha menghalangi penyelidikannya.
Jalan cerita Jack Reacher sendiri
bukanlah suatu hal yang istimewa. Mengusung thriller action dalam jalinan
ceritanya, upaya Christopher McQuarrie selaku sutradara sekaligus scriptwriter menghadirkan atmosfer ketegangannya bisa dibilang
berhasil. Namun gaya penceritaannya yang cenderung lambat cukup beresiko, karena
tidak sedikit penonton yang berharap ada adegan aksi yang luar biasa. Penonton
yang punya harapan seperti inilah yang terpaksa harus kecewa dengan film ini,
pasalnya Jack Reacher yang sarat unsur detektif ini minim aksi. Mungkin hanya
beberapa adegan terakhir saja yang aksinya cukup mengundang ketegangan. Sisanya
jangan terlalu banyak berharap.Beruntung saya datang ke bioskop hanya tanpa berharap apa-apa, sehingga bagi saya pribadi film ini cukup bagus dalam penceritaan, terutama sisi detektifnya, walaupun bagi saya 'gak thriller-thriller amat' sekaligus 'gak action-action amat'
Beberapa tokoh utamanya pun juga
tidak terasa spesial. Tom Cruise memberikan penampilan yang standar, begitu
pula dengan Rosamund Pike. Justru penampilan Robert Duvall yang singkat yang
malah cukup menarik perhatian penonton. Mungkin hanya tiga karakter ini yang
mampu diingat oleh penonton sebagai ‘Tom Cruise, jagoan perempuan teman To Cruise dan kakek tua
yang membantu Tom Cruise’. Bahkan mungkin penonton bisa lupa sapa nama karakternya, karena tertutupi karisma seorang Tom Cruise. Selebihnya, karakter yang lain tidak banyak
membantu. begitu pula dengan penampilan sang The Zec yang diperankan oleh Werner Herzog, sang otak kejahatan yang seharusnya
tampil memorable meskipun
penampilannya sangat singkat, malah terkesan sepintas lewat begitu saja.
Padahal penampilan fisiknya sudah dibuat seburuk mungkin, namun tetap tidak berhasil
mengukir ketakutan ke penonton. Justru karakter Charlie yang diperankan oleh Jai
Courtney yang bisa dibilang berdarah dingin yang mampu tampil meyakinkan
sebagai penjahat.
Singkat kata, ada baiknya tidak
memasang ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap film ini. Bisa dibilang film
ini adalah perwujudan ego seorang Tom Cruise yang ingin membuktikkan bahwa ia
masih pantas berperan dalam genre film ini walaupun usianya sudah tidak bisa
dibilang muda lagi. Secara keseluruhan film ini bisa dibilang bagus, namun tidaklah
luar biasa dan mungkin akan dengan mudah dilupakan oleh penonton.
Rating: 7/ 10
No comments:
Post a Comment