"Close your eyes, think of something nice"
Bencana tsunami yang terjadi pada
tahun 2004 di Asia Tenggara merupakan salahsatu bencana terbesar yang pernah
terjadi di muka bumi. Bencana yang menelan ratusan ribu korban jiwa ini tentunya
meninggalkan luka mendalam bagi sebagian besar penduduk dunia yang kehilangan, termasuk
Indonesia. Tsunami yang menyapu beberapa negara di Asia ini memiliki banyak
kisah dibaliknya, salahsatunya adalah yang diusung The Impossible. Mengusung
cerita dengan embel-embel ‘based on a true story’ , The Impossible adalah buah
karya sutradara muda asal Spanyol, J.A Bayona, mengenai bencana tersebut yang
mengisahkan tentang salahsatu keluarga yang menjadi korban dalam hantaman
tsunami tersebut.
Dikisahkan sebuah keluarga yang
berasal dari Inggris, memilih untuk merayakan Natal di Thailand pada tahun 2004.
Henry (Ewan McGregor), Maria (Naomi Watts) beserta ketiga anaknya memutuskan
untuk berlibur di sebuah hotel tepi pantai di Khao Lak, Thailand. Pada awalnya liburan berjalan
sempurna, mereka sekeluarga merayakan natal dengan penuh kegembiraan. Sayangnya
liburan tersebut berubah menjadi bencana ketika pada tanggal 26 Desember 2004,
bencana gelombang tsunami menghantam pinggiran pantai tempat mereka berlibur
dan meluluhlantakkan daerah sekitarnya, membuat keluarga ini harus terpisah
satu sama lain sehingga masing-masing harus berjuang untuk bertahan sambil
terus mencari keberadaan yang lainnya dengan segenap kepercayaan bahwa
keluarganya masih hidup.
The Impossible memiliki jalan
cerita yang tentunya mampu membuat siapapun mampu meneteskan air mata. Kisah
perjuangan masing-masing karakter untuk bertahan hidup berhasil terjalin dengan
baik. Walaupun terkesan lambat, tetapi film yang script-nya digarap oleh
Sergio G. Sánchez ini
tetap mampu menahan penonton untuk tetap terus menyaksikan kisah memilukan ini.
Selain itu, film ini didukung dengan spesial efek yang luar biasa. Dengan budget hanya sekitar $45 juta dollar
saja, film ini mampu menghasilkan gambaran ketika tsunami menghantam pinggiran
pantai dengan sangat meyakinkan. Bahkan pemandangan pasca bencana tersebut
terlihat sangat luar biasa real. Sinematografi
yang dihasilkan oleh Óscar Faura juga mampu menambah pesona visual film ini.
Namun apalah arti sebuah script
yang bagus dan visual yang memukau tanpa aktor dan aktris yang bagus. Beruntung
film ini didukung oleh aktor dan aktris yang bagus. Naomi Watts mampu tampil
memukau sebagai seorang ibu yang harus bertahan di tengah kesakitan untuk
mencari sisa kelurganya. Begitu pula dengan Ewan McGregor yang dengan gemilang
memberikan performanya yang baik sebagai sosok seorang ayah yang tak kenal
lelah dalam mencari istri dan anaknya. Khusus untuk Naomi Watts, penampilannya
dalam film ini berhasil mengganjarnya dengan nominasi Oscar kategori aktris
terbaik. Namun penampilan yang paling
menarik perhatian adalah Tom Holland yang memerankan Lucas, sosok anak yang shock namun tetap
harus berjuang dan bertahan di tengah keadaan yang kacau sendirian ketika ibunya tengah sekarat. Penampilan ketiganya
mampu menguras air mata. Belum lagi ditambah dengan penampilan dua bocah kecil, Samuel Joslin dan Oaklee Pendergast
yang memerankan Thomas dan Simon dengan kepolosannya berhasil menambah keharuan film keluarga ini.
Sebagai penutup, film ini merupakan
sebuah drama keluarga yang mampu menghadirkan kembali kenangan buruk mengenai
bencana tsunami di tahun 2004 sekaligus memancing tangis dan keharuan dalam
perjalanannya, membuat kita turut merasakan perjuangan para korban untuk
bertahan tanpa kehilangan harapan bahwa orang-orang yang dicintainya masih bertahan. A movie that will touch your heart in every way.
Rating: 8/ 10
No comments:
Post a Comment