Dec 22, 2015

Star Wars Episode VII: The Force Awakens Review


"Show me again the power of the darkness, and I'll let nothing stand in our way. Show me.. and I will finished what you started"

Semenjak diumumkan bahwa kisah Star Wars akan kembali dilanjutkan, banyak yang sangsi dengan keputusan ini. Kita tahu bahwa kisah ini sudah ditutup dengan sangat apik lebih dari 30 tahun yang lalu. Meskipun George Lucas tidak berhenti sampai disitu dan memilih melanjutkan kisahnya lewat trilogi prekuel soal latar belakang Darth Vader lebih dari 15 tahun yang lalu, keseluruhan kisah ini sudah dianggap tuntas dan rasanya tidak perlu dilanjutkan lagi. Tapi rupanya pihak Disney yang sudah membeli LucasFilm tidak sependapat dan menganggap masih ada yang bisa digali dari kisah ini. Maka diumumkankanlah bahwa Star Wars Episode VII: The Force Awakens  akan menjadi judul baru dari kisah ini yang dirilis di penghujung tahun 2015. Komentar miring banyak diluncurkan, meskipun banyak pula yang menaruh harapan, apalagi setelah J.J Abrams resmi ditunjuk sebagai sutradaranya. J.J Abrams bukan nama sembarangan dalam dunia perfilman,khusunya jalur sci-fi, karna ia adalah orang yang sama yang berhasil me-reboot kisah epik angkasa lainnya, Star Trek. 

J.J Abrams memang terkenal super pelit soal memberikan petunjuk dalam setiap project film yang dipegangnya. Beberapa major story bahkan baru berhasil terbongkar beberapa hari sebelum filmnya dirilis. Dikisahkan 30 tahun setelah kehancuran Death Star, Luke Skywalker (Mark Hamill) menghilang. Hampir seluruh galaksi mencari sang Jedi terakhir, termasuk kaum Rebellion yang dipimpin oleh General Leia (Carrie Fisher). Sementara itu, evil takes the new form here. Tanpa Galactic Empire, muncul kaum First Order yang dipimpin Kylo Ren (Adam Driver) yang juga ingin mengetahui keberadaan Luke. Poe Dameron (Oscar Isaac), pilot paling handal kaum Rebellion kepercayaan Leia, harus mempertaruhkan nyawanya demi potongan peta digital yang menunjukkan keberadaan Luke. Tanpa disengaja peta tersebut malah jatuh ke tangan seorang gadis scavenger biasa bernama Rey (Daisy Ridley) yang akhirnya terlibat kejar-kejaran bersama seorang mantan Stormtrooper bernama Finn (John Boyega) dan menjadi perjalanan angkasa yang luar biasa bagi mereka dalam menemukan sang Jedi terakhir sekaligus menghadapi musuh kegelapan baru.


Semenjak film dimulai kemudian tulisan 'A long time ago in a galaxy far far away' disusul logo Star Wars muncul diiringi score khas andalan John Williams, tidak bisa dipungkiri dada seluruh pecinta saga ini mulai bergemuruh, termasuk saya sendiri. Rasa penasaran akan kemana kisah Star Wars ini dibawa oleh J.J Abrams akhirnya terjawab. Memasuki awal kisah, kita sudah disuguhi tembak-tembakan seru sebagai awal mula pencarian karna kehilangan nama paling penting dalam kisahnya. Semakin mendalami kisahnya, kita semakin dibawa jauh bernostalgia dalam sebuah petualangan seru bersama Millenium Falcon beserta sang pilot dan co-pilot nya, Han Solo dan Chewbacca. Pertemuan kembali dengan karakter ikonik macam Leia, R2D2 bahkan C3PO yang bawel menjadi reuni menyenangkan. Bahkan penambahan droid seperti BB-8 yang merupakan versi upgrade dari R2, menjadikan kemasan film ini lebih menarik. Ya, J.J Abrams tidak melupakan betapa pentingnya semua karakter dalam kisah ini. Ia memberikan kemasan baru untuk sesuatu yang sudah begitu familiar bagi kita semua. Hasilnya sebuah perjalanan luar biasa tidak hanya bagi karakternya, tapi juga bagi semua penontonnya. Naskahnya yang merupakan gabungan dari pemikiran Lawrence Kasdan, Michael Arndt dan J.J Abrams sendiri menggabungkan perjalanan yang yang seru, heroik sekaligus mengharukan. Bahkan tak jarang kita dibawa tertawa dengan lelucon-lelucon dari karakternya, sesuatu yang tidak pernah kita peroleh dari trilogi prekuelnya. Dan tidak boleh kita lupakan, twist khas Star Wars yang melibatkan tokoh penting generasi lama dan generasi baru. Momen mengejutkan, mengharukan sekaligus perpisahan dengan satu karakter penting, mau tidak mau mengingatkan kita kembali dengan kejayaan original trilogy-nya. Atau sebenarnya, tidak perlu paham sepenuhnya soal dunia Star Wars, kaum awam pun juga pasti mampu mencerna secara keseluruhan dan larut dalam kisahnya.

Berbicara soal sisi teknis rasanya kurang diperlukan disini, J.J Abrams tentu tahu bagaimana memperlakukan sebuah film sci-fi tanpa harus melukai sisi dramatis ceritanya, karna hal ini sudah pernah ia lakukan di film-film yang pernah ia bidani sebelumnya. Hasilnya adalah penampilan luar angkasa yang jauh lebih megah, efek yang jauh lebih mewah dan aksi yang lebih mengkilap bersanding melengkapi ceritanya.  Yang perlu kita bahas disini adalah karakter-karakter baru yang tanpa diduga begitu menarik. Nama-nama seperti Harrison Ford dan Carrie Fisher memang tampil kembali meskipun dalam kondisi menua, namun penampilan mereka tidak uzur, sementara pemeran-pemeran karakter baru berhasil mencuri perhatian.  Sang heroine utama, Rey tak ubahnya penggabungan tiga karakter utama seri ini, yakni Leia, Luke dan Han Solo. Perpaduan antara kecantikan, kecerdasan dan keberanian dimiliki oleh Rey, sulit untuk tidak jatuh cinta dengan karakter ini. Karakter ini berhasil membuat penonton penasaran mengenai asal usulnya. Dan peran ini berhasil dibawakan dengan sangat sangat baik oleh aktris pendatang baru berkebangsaan Inggris, Daisy Ridley, padahal ia punya pengalaman minim soal akting. Sementara Finn menjadi karakter yang lebih condong ke arah Han Solo, seorang accidental hero dengan tingkat humor yang di-upgrade, dan sekali lagi, seseorang dengan track record minim berperan disini. John Boyega yang didaulat memerankan Finn memberikan penampilan yang sama mengejutkannya dengan Ridley. Satu lagi karakter yang menjadi karakter menarik dalam film ini adalah Kylo Ren, penjahat baru yang sangat mengidolakan Darth Vader, mantan Jedi yang berpaling ke dark side. Sebuah karakter gelap  yang menjadi sumber teror sekaligus ketakutan. Meskipun belum sampai ke taraf kharisma seorang Darth Vader, Kylo Ren jelas sebuah bibit kegelapan penuh emosi yang tidak bisa disepelekan, dan lagi peran ini dimainkan dengan sangat baik oleh Adam Driver yang mampu menunjukkan wibawa seorang villain



Harus diakui, J.J Abrams sudah berhasil menunaikan tugasnya dengan sangat baik. Ia berhasil membuktikan kepiawaiannya sekaligus menepis komentar-komentar miring soal episode VII sebelumnya. Ia sanggup membawa penonton lama kembali bernostalgia seolah bertemu dengan teman lama. Di lain sisi, ia mampu mengenalkan kisah epik ini ke penonton baru seolah memperkenalkan seseorang yang baru lewat sebuah pertemuan yang menyenangkan. Sebuah film penutup tahun yang tidak hanya sekedar menyenangkan namun juga memuaskan. The force is strong with this one.

Rating: 8,9/ 10

No comments:

Post a Comment