Jan 1, 2016

A year in flashback: Hottie and Nottie in 2015


2015 is great year. Why did I say that? Karna ada banyak sekali film bagus yang dirilis. Meskipun kebanyakan berupa sekuel maupun reboot, tapi nyatanya banyak yang menarik dari film di tahun 2015 ini. Kembali saya menuliskan film-film terbaik yang dirilis di tahun 2015 ini. Meskipun banyak juga yang menurut saya mengecewakan, mungkin pengaruh hype yang berlebihan, tapi tidak sedikit pula yang memuaskan. Dan kembali ke kebiasaan, saya hanya menulis 10 film terbaik yang hanya saya saksikan di bioskop, bukan media lain. Jadi kalau misalnya menemukan film bagus tapi tidak dalam list ini (misalnya Black Mass atau Bridge of Spies) itu artinya saya tidak sempat menyaksikan filmnya di bioskop karna jadwal tayangnya yang singkat. Ada banyak film besar yang dirilis, sayangnya banyak pula yang menderita karna tidak sesuai ekspektasi. Here are my top ten movies in 2015



The Hunger Games: Mockingjay Part 2

Bukan seri terbaik, tapi film ini bagi saya punya kekuatan magis untuk menarik saya. Kalau bukan karna Jennifer Lawrence, mungkin dunia akan memandang lain film ini. Kisah pamungkas Katniss Everdeen ini bukan yang terbaik dari keseluruhan serinya, tapi jelas tetap menjadi salahsatu film bagus yang dirilis tahun ini.



Pitch Perfect 2

We're back, Pitches! Siapa sangka ketika film pertamanya dirilis di tahun 2013, akan muncul sekuelnya di tahun ini? Ya, kelanjutan kisah grup acapella Barden Bellas ini menjadi salah satu yang mengejutkan saya. Saya memang tidak bisa melawan kekuatan film musikal. Dan ketika menyaksikan film ini di bioskop adalah, kisahnya memang klise dan terkesan banyak pengulangan, tapi penyelamatnya adalah song choice dan Fat Amy. Lagu-lagu pilihannya menarik dan asik didengerkan (bahkan soundtrackmasih mejeng di playlist saya sampai sekarang), sementara Fat Amy tidak kehilangan kekuatannya lewat lelucon-lelucon konyol yang ia hadirkan


The Man From U.N.C.L.E

Satu lagi film mata-mata yang hadir dan mengejutkan saya. Ketimbang Spectre dan Mission Impossible: Rogue Nation yang skalanya lebih masif dan lebih punya nama, saya lebih suka penyajian film ini. Lucu, unik dan chemistry yang dihadirkan luar biasa. Nama Henry Cavill, Armie Hammer dan si cantik Alicia Vikander berhasil mempesona saya dan ketiganya berhasil memberikan chemistry yang luar biasa, menjadikan film ini menunjukkan kekuatannya lewat aksi dan humor yang berimbang.


Jurassic World

Harus diakui saya lebih terpengaruh hype ketika pergi bioskop ketimbang memang benar-benar ingin menyaksikan film ini. Dan hasilnya saya malah terhipnotis dan benar-benar larut dalam petualangan bersama Chris Pratt dan Bryce Dallas-Howard di Jurassic World. Banyak homage yang ditampilkan demi menghormati film pendahulunya dan saya dibawa kembali seperti anak-anak ketika melihat T-Rex, ada rasa takut dan tentu saja kekaguman yang luar biasa.


Kingsman: The Secret Service

Awalnya film ini tidak masuk di daftar watch list saya karna memang tidak saya tunggu. Tapi saat tayang di bioskop, ada satu nama yang menarik perhatian saya di posternya, Matthew Vaughn. Keputusan saya menyaksikan film ini tidak salah, karna akhirnya film ini berada jauh di luar ekspektasi. Film teen spy ini tidak hanya melambungkan nama Taron Edgerton, tapi juga membuat nama Colin Firth diperhitungkan di film aksi (kebanyakan filmnya tidak jauh dari drama romance). Akting yang bagus, cerita yang fresh dan aksi yang luar biasa membuat film ini menjadi salah satu film yang exceed expectation.


The Walk

Ini lebih parah daripada film lain, karna saya baru mengetahui film ini tepat seminggu sebelum film ini dirilis. Pengaruhnya tentu saja ada nama Robert Zemeckis dan Joseph Gordon-Levitt. Hasilnya saya dibuat deg-degan saat klimaks film ini. Joseph Gordon-Levitt membuktikan kalau dia bukan aktor dengan modal tampang semata karna ia berhasil memerankan Phillipe Petit, si wire-walker nekad dengan aksen Perancis yang sempurna.



The Martian

Stranded in a planet. Alone. Sebagai film science fiction yang saya pikir bakal berat dari segi muatannya macam Interstellar dengan teori-teori ilmiahnya, film ini luar biasa. Disutradarai Ridley Scott dan dibintangi Matt Damon, film ini malah menjadi salahsatu film yang tidak hanya bagus secara visual, namun juga menghibur dari segi cerita dan akting, dan tentu saja tidak perlu memeras otak secara berlebihan. 



Inside Out

Selalu ada satu film animasi yang betul-betul luar biasa tiap tahunnya. Penyumbangnya kali ini adalah Pixar dengan Inside Out-nya. Kisah yang benar-benar fresh dan terasa personal dibalut dengan teknik animasi yang (haruskah kita meragukan Pixar?) tentu saja luar biasa, Inside Out menjadi penanda bahwa Pixar telah kembali dengan kisah yang original sejak Up.


Mad Max: Fury Road

Cuma ada dua kategori reaksi setelah menyaksikan film ini, benci banget atau jatuh cinta banget. Film yang awalnya saya saksikan hanya karna faktor Tom Hardy ini malah membuat saya jatuh cinta dengan karakter Furiosa yang diperankan secara luar biasa oleh Charize Theron. Siapa sangka Theron yang cantik luar biasa bisa tampil garang, bahkan mengalahkan kegarangan seorang Tom Hardy? Film ini unik baik dari segi action sequence maupun visualnya, bahkan rookie seperti saya yang minim pengetahuan soal Mad Max


Star Wars Episode VII: The Force Awakens

"The Force is strong with this one", begitu kata Darth Vader ketika berada dekat dengan Luke dalam Star Wars E pisode IV: A New Hope. Kalau kita penonton yang sudah kenal Star Wars sejak lama, mungkin kata-kata ini akan keluar dari mulut kita saat menyaksikan film ini. J.J Abrams berhasil membawa kita bernostalgia sekaligus memberikan saga ini nyawa baru. Karakter-karakter baru berhasil membuat kita jatuh cinta seketika sementara karakter lama masih sama hebatnya seperti dulu. Satu-satunya film yang saya tonton lebih dari sekali di bioskop, chilling dan bikin merinding. Benar-benar sebuah penutup tahun yang luar biasa.

Meanwhile, my biggest disappointment in 2015 are...


Insidious Chapter 3

Merupakan prekuel dari dua film sebelumnya, sebenarnya film ini sudah terlihat sekali kehabisan idenya. Tidak menawarkan sesuatu yang baru serta hanya memaksimalkan jump scare moment yang gak serem-serem amat, membuat film ini kalah jauh dibanding pendahulunya.



Terminator Genisys

Kembalinya sang Terminator tidak membuat film ini bangkit dari keterpurukannya. Formulanya sebenarnya sudah bagus, tapi sayangnya begitu banyak plot hole yang akhirnya berujung dengan kekecewaan bagi yang sudah kenal lama film ini. Sementara penonton baru bakal pusing bukan kepalang. Sayang sekali, padahal ada cast pendukungnya sudah bagus



Fantastic Four

The biggest disappointment this year. Nekad nonton di bioskop dan akhirnya harus menanggung akibatnya. Awal penceritaan sebenernya baik-baik saja. Memasuki paruh kedua, editing-nya mulai kelihatan terpuruk, skenarionya terlihat payah sekali. Dibanding film superhero lainnya era sekarang, this movie is a shame. Semoga karir kebintangan keempat aktornya tidak ikut jatuh.

No comments:

Post a Comment