May 24, 2012

Men In Black 3 Review

"When there's a death, there will be a death.."

Perlu waktu yang cukup lama, 10 tahun, untuk menunggu kisah lanjutan dari Agent K dan Agent J, what to expect? Begitulah yang ada di pikiran saya ketika mendengar bahwa film sekuel kedua dari Men In Black dirilis tahun ini. Film yang bercerita tentang sebuah organisasi rahasia yang bertugas menjaga hubungan antar makhluk di alam semesta sudah begitu lama mengalami masa istirahat dan tiba-tiba bangkit kembali. Film pertamanya yang dirilis tahun 1997 sukses luar biasa sehingga sekuel pertamanya hadir tahun 2002, yang sayangnya kurang bisa mengikuti kesuksesan film pertamanya. Bahkan saya sempat berpikir mungkin kalau ada MIB3 akan sangat menggelikan, dengan jalan cerita yang akan menjadi luar biasa klise karena tidak ada hal baru yang ditawarkan, bahkan membayangkan Tommy Lee Jones beraksi lagi memegang senjata laser sudah cukup membuat dahi saya berkerut. Will Smith masih memungkinkan, tapi Tommy Lee Jones, seriously? isn't he too old for that? Lagipula pemilihan latar belakang cerita cukup klise, time-travelling yang bahkan sudah dipakai oleh kebanyakan film lain seperti Shrek.

May 13, 2012

Titanic 3D Review


"You learn to take life as it comes at you, to make each day count"

Well, sebenarnya film ini sudah saya tonton lama sekali, sekitar sebulan yang lalu. Namun saya baru sempat menulis mempublish review-nya sekarang. Ketika itu teman saya janji akan mentraktir saya nonton film. Saat itu sebenarnya saya ingin nonton Wrath of the Titans, tapi ketika kami mengecek jadwal di bioskop, Titanic 3D sudah rilis di bioskop kota kami. Teman saya kebetulan adalah maniak Titanic dan tentu saja dia tidak akan melewatkan film ini. Berhubung dia adalah penyokong dana, jadilah saya dan teman saya lainnya setuju untuk nonton Titanic. Padahal dalam lubuk hati saya yang paling dalam saya berpikir "kenapa saya mau nonton Titanic, film yang berkali-kali sudah saya tonton di TV swasta? Bahkan saya sudah hapal jalinan ceritanya!" Saat itu saya juga sudah terlanjur penasaran dengan Wrath of the Titans, apakah ada peningkatan kualitas dari Clash of the Titans? Rupanya saya harus menyimpan pertanyaan tersebut lebih lama dari yang saya duga karena sampai saat ini saya belum nonton Wrath of the Titans.

May 12, 2012

Oldboy Review

"Laugh, and the world will laugh with you. Weep, then you weep alone."
Kenyataan bahwa saya selalu menonton film-film lama yang punya reputasi bagus memang tidak bisa dipungkiri, dan hal yang sama telah menuntun saya kepada film Oldboy. Sebuah film asal negeri Gingseng yang identik dengan drama serba menguras air mata punya drama genre thriller dan menang penghargaan di Cannes Film Festival? Oh c'mon! Bukannya saya meremehkan film Korea, namun kenyataan bahwa memang film korea lebih sering bergelut dengan cinta-cintaan dan air mata yang.. cukup cliche membuat saya kadang enggan menyaksikan film Korea. Apalagi akhir-akhir ini Korea produktif sekali dengan  proyek boy/girl band yang mulai meracuni Indonesia dan.. ah lupakan soal boyband! Saya harusnya bercerita tentang reaksi saya setelah menonton film Oldboy yang sudah dapat banyak review positif ini.

May 11, 2012

Lovely Man Review

"..mereka ngeliat dengan mata, bukan dengan hati.."
Mendengar judul Lovely Man mungkin akan kurang familiar bagi sebagian dari kita. Film mana nih? I'll tell you, ini film Indonesia. Dan kalau masih belum tau juga, lihat poster filmnya, maka akan ditemukan sederet penghargaan terutama dari festival luar negeri. Ketika animo masyarakat sebagian besar tertuju pada film The Raid, diam-diam Donny Damara memenangkan Best Actor dalam Asian Film Award melalui film ini, mengalahkan seseorang yang telah memiliki nama di kancah Asia, Andy Lau. Bahkan film ini juga mendapat nominasi untuk kategori Best Director untuk ajang yang sama. Surprise? Totally! Excited to see? Of course! Dan saya berusaha membuktikan seberapa bagus film Lovely Man ini.

May 9, 2012

Flipped Review

"The whole being is greater than the sum of its parts.."
Tidak ada yang membuat saya tertarik menonton film ini sebelumnya, sampai akhirnya saya membaca salahsatu review tentang film ini di sebuah grup pecinta film. Menarik, karna skor yang diberikan terhadap film ini bagus. Ketika saya cek ke situs film paling populer yaitu IMDB, skornya pun tidak jelek-jelek amat, 7.5. Bermodal review yang bagus dan skor yang lumayan, saya pun mulai tertarik untuk menontonnya dan setelah saya menontonnya, saya merasa menyesal, kenapa saya tidak menonton film dari dulu? Film ini terlalu manis untuk dilewatkan.

The Avengers Review

"We're not a team. We're a time-bomb"
"Superhero digabung jadi satu? Sekuat apa sih musuhnya sampe semua superhero harus bersatu untuk mengalahkannya?" Begitulah pertanyaan yang dilontarkan teman saya waktu melihat poster The Avengers masuk list coming soon. Saya jadi ikut-ikutan berpikir hal yang sama, sekuat apa sih Loki? Ya, kita sama-sama tau kalau villain yang bakal dihadapi disini adalah Loki, yang masih memiliki hubungan dengan Thor dan on the record, sempat dikalahkan juga oleh Thor. Tapi, antusiasme saya tidak berkurang untuk menyaksikan film ini, apalagi melihat kenyataan bahwa hasil box office opening weekend-nya sudah melampaui Harry Potter and the Deathly Hallow: Part 2 dengan pendapatan kurang lebih sekitar $200 million. Lihat saja ratingnya di Rotten Tomatoes yang certified fresh 93% dan lebih lagi di IMDB yang punya rating 8.8 serta masuk Top 250 Movies #25. Gila! Film superhero macam apa sih ini? Saya pikir Batman Trilogy versi Nolan bakal jadi satu-satunya film superhero yang sukses secara kualitas maupun komersial. Ternyata The Avengers berhasil mengekor kesuksesan The Dark Knight.