May 9, 2012

Flipped Review

"The whole being is greater than the sum of its parts.."
Tidak ada yang membuat saya tertarik menonton film ini sebelumnya, sampai akhirnya saya membaca salahsatu review tentang film ini di sebuah grup pecinta film. Menarik, karna skor yang diberikan terhadap film ini bagus. Ketika saya cek ke situs film paling populer yaitu IMDB, skornya pun tidak jelek-jelek amat, 7.5. Bermodal review yang bagus dan skor yang lumayan, saya pun mulai tertarik untuk menontonnya dan setelah saya menontonnya, saya merasa menyesal, kenapa saya tidak menonton film dari dulu? Film ini terlalu manis untuk dilewatkan.

Bersettingkan tahun 1963, Bryce Loski (versi remajanya diperankan oleh Callan McAuffie) yang baru saja pindah rumah harus menghadapi kenyataan bahwa gadis bernama Juli Baker (versi remajanya diperankan oleh Madeline Caroll) yang tinggal di seberang rumahnya, terobsesi dengannya. Juli terpesona pada Bryce sejak pandangan pertama ketika Bryce menatapnya. Sayangnya Bryce bukan tipe gadis yang diidolakan anak laki-laki, Juli hanyalah seorang gadis biasa yang dianggap aneh karna kebiasaannya yang 'tidak biasa'. Bryce yang awalnya selalu menghindar dan seolah muak dengan tingkah Juli yang 'berbeda', akhirnya mulai membuka hati pada Juli karna menyadari bahwa setiap tingkah aneh Juli memiliki maksud dan hal itu membuat Bryce mulai memahami Juli. Sayangnya Juli sudah terlanjur sakit hati karna perilaku Bryce yang merendahkannya, membuat semua keadaan menjadi berbalik.

Film ini sudah unik sejak dimulai. Gaya penceritaan diambil dari dua sisi tokoh utama, Juli dan Bryce sehingga penonton diajak menyelami apa yang ada di dalam pikiran kedua tokoh utama ini, bahwa pemikiran mereka terhadap satu sama lain berbeda dan apa yang mendasari pemikiran tersebut. Kita diajak untuk memahami perasaan dari Juli terhadap Bryce, begitu pula perasaan Bryce terhadap Juli, bukan hanya satu sisi tokoh utama saja. Tentu saja film ini tidak hanya berkisar tentang cinta monyet, keluarga dari masing-masing karakter utama juga diperkenalkan seiring berjalannya cerita, membuat saya yang awalnya menganggap bahwa Juli adalah super freak karna selalu mengejar-ngejar Bryce, menjadi simpati kepada Juli karna kisah keluarganya yang menyentuh. Malah lama-lama saya mulai kurang simpati terhadap tingkah Bryce yang tidak peka.

Berbicara tentang akting, Madeline Caroll dan Callan McAuliffe yang memerankan Juli dan Bryce memberikan penampilan yang cukup baik sebagai anak-anak yang mulai beranjak dewasa dan mengenal satu kata yang dinamakan cinta. Chemistry yang ditampilkan juga cukup baik, walaupun kurang bisa menjadi pasangan yang memorable. Pemeran pendukung lainnya juga menampilkan porsi yang pas, terutama orangtua Juli serta orangtua Bryce. Jangan lupakan juga Chet, tokoh yang akhirnya akan membuka pikiran Bryce.

Percayalah bahwa film ini akan begitu menarik bahkan bagi orang dewasa sekalipun. Melalui Juli dan keluarganya kita diajak untuk membuka pikiran kita, bahwa apabila kita menyukai seseorang, jangan hanya memandang dia dari satu sisi terbaiknya, tapi lihat dia dari segala sisi. Film ini begitu menyentuh dan manis, mengingatkan kita kepada masa-masa dimana kita pertama kali punya perasaan terhadap lawan jenis. Perasaan pertama yang menurut sebagian besar orang tidak akan bisa kita lupakan. Mungkin kita akan bertemu beberapa orang sampai akhirnya kita menemukan soulmate dalam hidup kita, tapi cinta pertama selamanya hanya akan ada satu dan pasti selamanya akan kita kenang.

Rating: 8/10

No comments:

Post a Comment