Jul 24, 2012

The Dark Knight Rises Review



"I won't bury you. I buried enough members of the Wayne Family.."
Kalimat di atas adalah sepenggal dari ucapan Alfred kepada masternya, Bruce Wayne dalam The Dark Knight Rises. Kalau ada film yang paling ditunggu di tahun 2012, mungkin itu adalah The Dark Knight Rises. Setelah gempuran Marvel melalui The Avengers dan The Amazing Spider-Man yang sukses baik secara kritik maupun komersial, kini pahlawan jagoan DC yang unjuk gigi. Kesuksesan The Dark Knight di tahun 2008 membuat sebagian besar fans benar-benar menanti kapan akhir dari trilogi Batman ini. Setelah pahlawan berkostum kelelawar kita dibawa ‘bertarung’ melawan Ra’s Al Ghul dan Scarecrow di Batman Begins serta Joker dan Two Faces di the Dark Knight, maka di akhir saga versi Nolan ini Batman dipertemukan dengan Bane serta Catwoman. Sebenarnya ada kesempatan bahwa Joker akan muncul di The Dark Knight Rises yang di ending film The Dark Knight memang dikisahkan masih hidup. Namun kesempatan itu tertutup ketika pemeran Joker, Heath Ledger, meninggal di awal tahun 2008, bahkan sebelum The Dark Knight rilis. Namun, hal itu ternyata tidak menghentikan Nolan untuk memberikan ‘penutup’ yang manis bagi Batman di akhir trilogi versi Nolan ini. Belum lagi insiden penembakan pada saat premiere The Dark Knight Rises di Aurora Theatre, Denver, Colorado oleh seorang pria bernama James Holmes yang merasa dirinya adalah ‘Joker’ menambah rentetan cerita tragisnya trilogi ini.

Jul 13, 2012

The Amazing Spider-Man Review


"We all have secrets, the ones we keep.. and the ones that are kept from us"
Mungkin tokoh superhero berwujud manusia laba-laba ini merupakan salahsatu superhero yang paling dikenal. Bagaimana tidak? Kesuksesan trilogi pertamanya dengan Tobey Maguire sebagai Peter Parker dan ditukangi oleh Sam Raimi sebagai sutradara, film ini sanggup memberikan jenis film hiburan dengan genre superhero bahkan melampaui kesuksesan film X-Men sebagai pioner film superhero generasi baru. Rencana akan adanya Spider-Man 4 memang sudah mengemuka sejak lama dengan Lizard sebagai alter ego dari Dr. Curt Connors yang di trilogi pertamanya selalu muncul sebagai salah satu profesor sekaligus pengajar Peter Parker. Namun rupanya kesepakatan tidak tercapai antara Sony serta Sam Raimi serta Tobey Maguire yang dianggap sudah terlalu tua untuk memerankan karakter Peter Parker lagi. Maka demi meneruskan nyawa si Spidey, Sony lebih memilih me-reboot ulang karakter Peter Parker dalam penemuan jati dirinya sebagai Spider-Man serta memilih Andrew Garfield as the new Spider-Man. How far will it work?

Jun 22, 2012

Snow White and The Huntsman Review


"Mirror mirror on the wall, who's the fairest of them all?"
Hanya dalam selang waktu 3 bulan, Hollywood memberikan suguhan dua film dengan jalinan cerita yang nyaris sama persis, diangkat dari sebuah dongeng klasik karya Brothers Grimm, Snow White. Dua film tersebut adalah Mirror-mirror dan Snow White and The Huntsman. Jika Mirror-mirror lebih memilih menceritakan kisah Putri Salju yang tersohor tersebut dengan keceriaan dan penuh warna serta memilih Lily Collins sebagai Putri Salju, maka Snow White and The Huntsman menampilkan versi yang lebih suram dan tone yang dark dengan battle dalam kisahnya serta memilih Kirsten Stewart sebagai Putri Salju. Walaupun berbeda cara penyampaiannya, mustahil jika keduanya tidak dibanding-bandingkan karna sama-sama mengangkat dasar cerita yang sama. Belum lagi tahun lalu penonton dikecewakan dengan hadirnya dua film yang juga diangkat dari dongeng klasik, yaitu Beastly dan Red Riding Hood. Tahun depan kita masih digempur film yang diangkat dari dongeng. Jack The Giant Killer yang merupakan adaptasi dari dongeng klasik Jack dan Kacang Ajaib. Is it a sign that Hollywood is really run out of ideas?


Jun 20, 2012

Soegija Review


"Apa artinya terlahir sebagai bangsa yang merdeka jika gagal untuk mendidik diri sendiri?"
Garin Nugroho merupakan salahsatu sineas perfilman Indonesia yang sudah pasti paten melahirkan sebuah karya film yang menjanjikan dari segi cerita maupun sinematografi. Kali ini ia mengangkat sekelumit kehidupan Mgr. Albertus Soegijapranata. Sebagian besar dari kita pasti punya pertanyaan yang sama, who is Soegija? Well, nama tersebut mungkin asing di telinga generasi muda sekarang, even for me. Soegija adalah seorang uskup pribumi pertama yang diangkap oleh Gereja Katolik Indonesia. Jangan salah sangka, film ini tidak memiliki unsur kristenisasi seperti anggapan dan tudingan FPI. Malah saya berpikir dangkal sekali orang yang memiliki pikiran jika film ini dianggap menyelipkan upaya kristenisasi. Walaupun tokoh utamanya adalah seorang uskup, sama sekali tidak ada unsur agama yang mendetail. Malahan film ini kebanyakan bercerita tentang perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dan, bagi yang belum tau, Mgr. Soegija merupakan salahsatu pahlawan nasional Indonesia.

Jun 7, 2012

Prometheus Review

"Big things have small beginnings"
Prometheus merupakan salah satu most anticipated movies in 2012 karna film ini mulanya merupakan proyek prekuel dari Alien Quadrology yang lebih dulu populer dengan Ellen Ripley. Namun seiring berjalannya proses syuting, rupanya Ridley Scott merubah pikirannya dan membuat cerita film ini berdiri sendiri walaupun nampaknya alien yang ditemui oleh Noomi Rapace sama dengan yang ditemui oleh Sigourney Weaver yang membuat cerita kedua film ini sangat bersinggungan antara satu dan lainnya. Dengan nama besar Ridley Scott di balik layar, film ini jelas punya formula khusus milik Scott yang membuat penggila Alien Quadrology menunggu-nunggu untuk menyaksikan film ini.

May 24, 2012

Men In Black 3 Review

"When there's a death, there will be a death.."

Perlu waktu yang cukup lama, 10 tahun, untuk menunggu kisah lanjutan dari Agent K dan Agent J, what to expect? Begitulah yang ada di pikiran saya ketika mendengar bahwa film sekuel kedua dari Men In Black dirilis tahun ini. Film yang bercerita tentang sebuah organisasi rahasia yang bertugas menjaga hubungan antar makhluk di alam semesta sudah begitu lama mengalami masa istirahat dan tiba-tiba bangkit kembali. Film pertamanya yang dirilis tahun 1997 sukses luar biasa sehingga sekuel pertamanya hadir tahun 2002, yang sayangnya kurang bisa mengikuti kesuksesan film pertamanya. Bahkan saya sempat berpikir mungkin kalau ada MIB3 akan sangat menggelikan, dengan jalan cerita yang akan menjadi luar biasa klise karena tidak ada hal baru yang ditawarkan, bahkan membayangkan Tommy Lee Jones beraksi lagi memegang senjata laser sudah cukup membuat dahi saya berkerut. Will Smith masih memungkinkan, tapi Tommy Lee Jones, seriously? isn't he too old for that? Lagipula pemilihan latar belakang cerita cukup klise, time-travelling yang bahkan sudah dipakai oleh kebanyakan film lain seperti Shrek.

May 13, 2012

Titanic 3D Review


"You learn to take life as it comes at you, to make each day count"

Well, sebenarnya film ini sudah saya tonton lama sekali, sekitar sebulan yang lalu. Namun saya baru sempat menulis mempublish review-nya sekarang. Ketika itu teman saya janji akan mentraktir saya nonton film. Saat itu sebenarnya saya ingin nonton Wrath of the Titans, tapi ketika kami mengecek jadwal di bioskop, Titanic 3D sudah rilis di bioskop kota kami. Teman saya kebetulan adalah maniak Titanic dan tentu saja dia tidak akan melewatkan film ini. Berhubung dia adalah penyokong dana, jadilah saya dan teman saya lainnya setuju untuk nonton Titanic. Padahal dalam lubuk hati saya yang paling dalam saya berpikir "kenapa saya mau nonton Titanic, film yang berkali-kali sudah saya tonton di TV swasta? Bahkan saya sudah hapal jalinan ceritanya!" Saat itu saya juga sudah terlanjur penasaran dengan Wrath of the Titans, apakah ada peningkatan kualitas dari Clash of the Titans? Rupanya saya harus menyimpan pertanyaan tersebut lebih lama dari yang saya duga karena sampai saat ini saya belum nonton Wrath of the Titans.

May 12, 2012

Oldboy Review

"Laugh, and the world will laugh with you. Weep, then you weep alone."
Kenyataan bahwa saya selalu menonton film-film lama yang punya reputasi bagus memang tidak bisa dipungkiri, dan hal yang sama telah menuntun saya kepada film Oldboy. Sebuah film asal negeri Gingseng yang identik dengan drama serba menguras air mata punya drama genre thriller dan menang penghargaan di Cannes Film Festival? Oh c'mon! Bukannya saya meremehkan film Korea, namun kenyataan bahwa memang film korea lebih sering bergelut dengan cinta-cintaan dan air mata yang.. cukup cliche membuat saya kadang enggan menyaksikan film Korea. Apalagi akhir-akhir ini Korea produktif sekali dengan  proyek boy/girl band yang mulai meracuni Indonesia dan.. ah lupakan soal boyband! Saya harusnya bercerita tentang reaksi saya setelah menonton film Oldboy yang sudah dapat banyak review positif ini.

May 11, 2012

Lovely Man Review

"..mereka ngeliat dengan mata, bukan dengan hati.."
Mendengar judul Lovely Man mungkin akan kurang familiar bagi sebagian dari kita. Film mana nih? I'll tell you, ini film Indonesia. Dan kalau masih belum tau juga, lihat poster filmnya, maka akan ditemukan sederet penghargaan terutama dari festival luar negeri. Ketika animo masyarakat sebagian besar tertuju pada film The Raid, diam-diam Donny Damara memenangkan Best Actor dalam Asian Film Award melalui film ini, mengalahkan seseorang yang telah memiliki nama di kancah Asia, Andy Lau. Bahkan film ini juga mendapat nominasi untuk kategori Best Director untuk ajang yang sama. Surprise? Totally! Excited to see? Of course! Dan saya berusaha membuktikan seberapa bagus film Lovely Man ini.

May 9, 2012

Flipped Review

"The whole being is greater than the sum of its parts.."
Tidak ada yang membuat saya tertarik menonton film ini sebelumnya, sampai akhirnya saya membaca salahsatu review tentang film ini di sebuah grup pecinta film. Menarik, karna skor yang diberikan terhadap film ini bagus. Ketika saya cek ke situs film paling populer yaitu IMDB, skornya pun tidak jelek-jelek amat, 7.5. Bermodal review yang bagus dan skor yang lumayan, saya pun mulai tertarik untuk menontonnya dan setelah saya menontonnya, saya merasa menyesal, kenapa saya tidak menonton film dari dulu? Film ini terlalu manis untuk dilewatkan.

The Avengers Review

"We're not a team. We're a time-bomb"
"Superhero digabung jadi satu? Sekuat apa sih musuhnya sampe semua superhero harus bersatu untuk mengalahkannya?" Begitulah pertanyaan yang dilontarkan teman saya waktu melihat poster The Avengers masuk list coming soon. Saya jadi ikut-ikutan berpikir hal yang sama, sekuat apa sih Loki? Ya, kita sama-sama tau kalau villain yang bakal dihadapi disini adalah Loki, yang masih memiliki hubungan dengan Thor dan on the record, sempat dikalahkan juga oleh Thor. Tapi, antusiasme saya tidak berkurang untuk menyaksikan film ini, apalagi melihat kenyataan bahwa hasil box office opening weekend-nya sudah melampaui Harry Potter and the Deathly Hallow: Part 2 dengan pendapatan kurang lebih sekitar $200 million. Lihat saja ratingnya di Rotten Tomatoes yang certified fresh 93% dan lebih lagi di IMDB yang punya rating 8.8 serta masuk Top 250 Movies #25. Gila! Film superhero macam apa sih ini? Saya pikir Batman Trilogy versi Nolan bakal jadi satu-satunya film superhero yang sukses secara kualitas maupun komersial. Ternyata The Avengers berhasil mengekor kesuksesan The Dark Knight.

Apr 29, 2012

Pintu Terlarang Review

"I love you, Gambir" "I love you even more, Talyda"
Saya akui saya menonton film ini karna membaca banyak review Modus Anomali dan banyak yang membandingkan film tersebut dengan film ini. Banyak yang mengatakan bahwa film Pintu Terlarang tetap lebih baik dibandingkan dengan Modus Anomali. Film yang sama-sama disutradarai oleh Joko Anwar ini tetap dianggap pencapaian terbaik dari Joko Anwar. Saya penasaran, film macam apa yang bisa menyaingi film Modus Anomali yang, untuk ukuran film Indonesia, sudah membuat saya kagum bahkan sampai sekarang? Dibekali rasa penasaran, saya pun mencari dan menonton film yang diangkat dari novel Sekar Ayu Asmara ini untuk menjawab rasa penasaran saya.

Apr 28, 2012

Modus Anomali Review


"Sorry I couldn't protect us.."
Satu lagi film Indonesia yang memperoleh apresiasi di festival luar negeri. Ya, film ini sudah menghebohkan, terutama via Twitter, bahkan jauh sebelum filmnya dirilis. Walaupun tak seheboh film The Raid yang menjadi perbincangan bahkan hak ciptanya dibeli Sony, film ini terkesan lebih 'tenang' dan film Indonesia ini termasuk most anticipated movie tahun 2012. Joko Anwar, ialah salahsatu sineas Indonesia yang film-filmnya memang bukan tipikal film standar, karya-karyanya memang memiliki kedalaman cerita. Mungkin saya memang belum pantas bicara seperti ini, karna film Joko Anwar yang sudah saya tonton selain film ini hanyalah Janji Joni, yang ringan namun menggigit. Saya sudah terlanjur trauma menonton film Indonesia, yang bahkan genre horor-nya tidak lagi membuat saya takut, melainkan hanya mengernyitkan kening. Tapi saya berani mengatakan bahwa Joko Anwar bukan seorang sineas film biasa dan film-film karyanya juga pasti tidak biasa.

Mar 29, 2012

The Raid Review


"Kenapa harus kita? Kenapa harus hari ini?"
Mungkin inilah film lokal yang paling ditunggu-tunggu sepanjang tahun oleh penonton di Indonesia. Bagaimana tidak, film ini sudah menang banyak penghargaan dan mendapat apresiasi di luar negeri begitu besar, maka penonton di Indonesia sudah seharusnya menonton film ini. Walaupun saya agak telat nontonnya (karna rilis akhir bulan dimana kondisi keuangan memprihatinkan dan ada film lain yang sudah lama saya tunggu juga) tapi hal itu tidak menyurutkan niat saya untuk menonton film ini, mengingat ini film Indonesia yang punya kualitas dan banyak dibicarakan di luar negeri.

Mar 25, 2012

Definitely had a crush on Josh Hutcherson


Setelah menonton, biasanya kita punya kesan tersendiri terhadap film tersebut, apakah film itu bagus atau bahkan samasekali buruk. Selain itu, kalau kita terkesan dengan salahsatu karakter film, kita pasti mencari tau siapa sih aktor/ aktris yang memerankan karakter tersebut. Itu juga terjadi pada saya. Waktu saya berumur 16 tahun, saya nonton film Zathura (ya saya tahu itu usia yang sudah sangat terlambat untuk nonton film tersebut), film yang saya tau punya premis yang sama dengan Jumanji yang juga film kesukaan saya. Tapi pada saat pertama kali nonton Zathura, saya tidak menonton film tersebut sampai akhir alias terpotong di tengah-tengah karna saya nonton di HBO dan kala itu, tv kabel saya mengalami gangguan hingga akhirnya saya terpaksa meninggalkan film tersebut di tengah keseruan menonton.Saya selalu diliputi rasa penasaran akan film tersebut. Bagaimana tidak? Namanya lagi seru-serunya nonton terus kepotong di tengah kan ngeselin banget ya. Kemudian ketika pada hari lain film tersebut tayang lagi, saya tidak pernah bisa menonton. Entah itu karna sekolah atau acara lainnya, saya tidak pernah bisa menonton sampai akhir.

Mar 23, 2012

The Hunger Games Review

"May the odds be ever in your favor.."

Sejujurnya ketika pertama kali melihat trailernya, saya nggak punya harapan apa-apa, kecuali Josh Hutcherson. Yeah, I had a crush on him since Little Manhattan and ever since. Dia selalu muncul di kebanyakan film yang saya tonton dan akhirnya saya suka dia karna wajahnya yang sangat memorable serta unyu. Well, kesukaan saya terhadap Josh Hutcherson bisa diceritakan lain waktu. Kembali ke The Hunger Games, saya sama sekali nggak tahu ini film tentang apa, I definitely had no clue, sampai akhirnya saya tau kalo film ini diangkat dari novel karya Suzanne Collins dan ternyata di Amerika novel ini sempat best-seller. Novel ini dibuat trilogi dengan Catching Fire sebagai sekuelnya dan Mockingjay sebagai penutup dari trilogi ini. Kenyataan bahwa film ini didukung dengan aktor serta aktris yang sudah punya nama membuat saya penasaran, terlebih lagi hype yang ada sebelum film ini dirilis dan ternyata film ini merupakan salahsatu most anticipated movies in 2012 di banyak list! Maafkan ketidaktahuan saya karna saya bukan penggemar novelnya.

How I fell in love with movies

wah sudah terlalu lama kayaknya blog ini gak kesentuh hahahaha *ketawa tragis*

*nyapuin debu-debu di blog*

Sebenernya ada beberapa kejadian seru beberapa bulan ini, seperti gimana rasanya punya skripsi yang (sengaja) terbengkalai, gimana rasanya terpaksa harus ganti dosen pembimbing, gimana rasanya berkunjung ke daerah tempat asal usul orangtua setelah 13 tahun gak kesana, dan masih banyak lagi.Tapi kayaknya saat ini saya lebih memilih cerita kenapa saya bisa sukaaaaaaaa sekali nonton film. Ya, menceritakan sesuatu hal yang kita sukai memang menyenangkan, and that's why I'm gonna do it. Maka dari itu saya agak sedikit nyolong judul dari serial televisi favorit saya, How I Met Your Mother :)

Kalo ada hal yang paling saya suka di dunia ini, mungkin jawabannya nonton film (ini agak lebay). Saya gak inget bener sejak kapan saya suka nonton film, tapi yang saya inget, film yang bener-bener membawa life-changing impact buat diri saya cuma satu, Harry Potter and The Sorcerer's Stone.