Jun 30, 2013

White House Down Review

"I can’t think of a more important job than protecting the President"
Rolland Emmerich. Kita mengenalnya sebagai sutradara spesialis disaster movie. Mulai dari serangan alien lewat Independence Day, serangan kadal raksasa dalam Godzilla, membuat setengah Amerika membeku lewat The Day After Tomorrow, membawa kita ke zaman prasejarah dalam 10.000 BC, hingga menghancurkan separuh dunia lewat ramalan bangsa Maya dalam 2012. Dan semua melibatkan special effect yang bombastis, karena Emmerich hampir selalu menghancurkan beberapa landmark terkenal, seperti sebut saja White House dan Patung Liberty. Kali ini, Emmerich kembali mencoba menghancurkan Gedung Putih dalam White House Down, dengan Channing Tatum dan Jamie Foxx sebagai bintang utamanya. Uniknya, beberapa bulan lalu, tepatnya bulan Maret 2013, ada film bertema serupa yang menceritakan serangan ke Gedung Putih yang dianggap sebagai The World's Safest Place dalam film berjudul Olympus Has Fallen. Hollywood's running out of idea? or is it copycat case? I don't know. Oke, lupakan dulu soal itu, atau bahkan soal Olympus Has Fallen dan mari berfokus pada White House Down. Soal Olympus Has Fallen, it will be reviewed on another post.

John Cale (Channing Tatum) adalah seorang U.S Capitol Police Officer yang bertugas mengawal Speaker of the House Eli Raphelson (Richard Jenkins). John memiliki seorang anak bernama Emily Cale (Joey King) yang sangat mengidolakan Presiden Amerika Serikat James Sawyer (Jamie Foxx) karena menganggap Presiden Sawyer sebagai pahlawan yang berjasa mengembalikan ayahnya dari medan perang di Afghanistan. Presiden Sawyer sendiri akhir-akhir ini sedang melakukan penarikan pasukan militer dari Timur Tengah demi terciptanya perdamaian dunia dan berusaha meyakinkan sekutu untuk menyetujui rencananya tersebut. Ketika John Cale mendapat panggilan wawancara untuk menjadi anggota Secret Service oleh Carol Finnerty (Maggie Gyllenhaal), ia mengajak Emily turut serta ke White House, yang tentu saja disambut dengan gembira oleh Emily, karena Emily begitu tertarik dengan politik Amerika Serikat. Setelah wawancara tidak berjalan terlalu lancar, ia dan Emily ikut serta dalam tur White House. Tidak ada yang menyangka bahwa hari itu, yang juga merupakan hari terakhir bagi Martin Walker (James Woods) bekerja sebagai Head of Presidential Detail, adalah hari terkelam bagi Amerika Serikat, karena White House diserang oleh sekelompok teroris yang menginginkan Presiden Sawyer. John Cale yang terpisah dari Emily, mau tidak mau harus berjuang menyelamatkan anaknya sekaligus Presiden Sawyer dan menemukan dalang di balik penyerangan ini.


Mungkin akan sulit untuk tidak membandingkan White House Down dan Olympus Has Fallen. Bagaimana tidak, premis yang sama-sama soal penyerangan ke Gedung Putih ini nyaris serupa, bahkan dalam beberapa detail. Apalagi keduanya memiliki jadwal rilis yang cukup berdekatan. Tapi sekali lagi, mari lupakan sejenak Olympus Has Fallen and let's focus on White House Down. Setengah jam pertama pengenalan karakter tidak bisa dibilang menyenangkan, bahkan hampir cenderung membosankan. Ketika bagian penyeranganlah baru ketegangan berhasil dibangun. Kita tahu bagaimana Roland Emmerich menggarap efek dalam filmnya, begitu pula yang terjadi dengan film ini. Meskipun tidak se-'wah' 2012, tapi level visual effect dalam film ini masih dalam batas normal, apalagi untuk ukuran sebuah summer movie. Sedangkan untuk konsep yang dibawa oleh James Vanderbilt selaku penulis naskah mungkin akan mengingatkan kita dengan franchise Die Hard, terutama konsep di tempat yang salah pada waktu yang salah. Sempalan komedinya juga cukup kuat. Belum lagi rangkaian action sequence yang cukup menegangkan. Meski sebagian besar cenderung brainless sekaligus kebetulan-kebetulan yang tidak masuk akal, namun adu senjata sekaligus adu otot mampu membuat penonton sejenak menahan nafas. Sedikit twist mengenai who's the bad guy, meskipun tidak menggemparkan, namun cukup menghibur. Selain itu, ini bisa menjadi semacam tur Gedung Putih bagi kita yang sama sekali buta soal sejarah Gedung Putih, beberapa fakta menarik, terlepas dari benar tidaknya, juga dibeberkan, menjadikan film ini memiliki kadar hiburan yang cukup tinggi.

Untuk urusan akting, mungkin Channing Tatum bukanlah orang yang paling tepat sebagai pemeran John Cale, terutama untuk urusan kharisma. Tapi setidaknya Channing Tatum juga tidak sepenuhnya bermain buruk. Jamie Foxx sebagai Presiden Sawyer juga kurang mengeksplor kemampuannya disini. Wibawanya sebagai presiden Amerika Serikat tidak sepenuhnya berhasil ditampilkan. Tapi okelah, untuk film 'serenyah' ini memang tidak perlu akting habis-habisan. Toh juga film semacam ini tidak akan masuk nominasi Oscar. Tapi Tatum-Foxx berhasil memberikan chemistry yang asyik, mengingatkan kita dengan Lethal Weapon, terutama untuk urusan komedinya. Namun kalau untuk urusan mencuri perhatian, Joey King-lah bintangnya. Dialah pembawa hati dan nyawa sekaligus kekuatan dalam film ini. Aktingnya sebagai Emily yang pemberani terlihat meyakinkan. Penggambaran hubungan ayah-anak yang renggang dengan Channing Tatum juga berhasil dibawakan Joey King dengan baik. Sisanya mungkin bermain aman, seperti misalnya Maggie Gyllenhaal, atau bahkan James Woods dan Richard Jenkins. Oh, mungkin Jason Clarke bisa dibilang bermain cukup baik sebagai Emil Stenz sebagai tokoh antagonis, ataupun Jimmi Simpson sebagai hacker sinting, juga bermain cukup baik.


Bagi action movie junkie, film ini merupakan pilihan yang tepat. Menonton White House Down memang tidak memerlukan kerja otak yang terlalu tinggi. Lagipula sejak kapan sih menonton film Rolland Emmerich memerlukan kemampuan berpikir? Cukup nikmati berbagai ledakan plus humor yang ada, dan Anda akan terhibur. Setidaknya durasi 131 menit berhasil memberikan hiburan. White House Down bisa dengan mudah dicintai dari segi hiburan, dan juga berpotensi dibenci mengingat betapa klise-nya plot yang dihadirkan, atau bahkan cenderung tidak masuk akal. Tapi karena saya menonton film ini murni untuk mencari hiburan, well, I'm all entertained and fully satisfied with all the fun and explosion.

Rating: 7/ 10

3 comments:

  1. ooohhh noo.... berapa banyak film lagi yang harus terlewatkan begitu aja.... TT_TT

    ReplyDelete
    Replies
    1. sabar yah :D
      bulan ini cuma ada Despicable Me 2, The Lone Ranger, Pacific Rim sama The Wolverine aja kok :)))

      Delete
    2. beehhh.... cuman yaa nen.... :'( bagus2 itu...

      karena puasa jdi bisa lah nda nnton, nnti pas nnton ada adegan seronoknya kan berkurang pahala puasa.... :p

      Delete