Jun 24, 2013

World War Z Review

"Every human being we save is one less we have to fight"
Zombie invasion. Ya, hampir seperti 'saudara'nya, vampire, keberadaan makhluk pemakan daging ini selalu menjadi objek yang tidak ada habisnya dieksploitasi oleh Hollywood. Di layar lebar, ada franchise Resident Evil yang sudah mencapai seri kelima. Bahkan awal tahun kemarin, kita disuguhi drama remaja ala Romeo-Juliet dengan tokoh utama zombie dalam Warm Bodies. Di dunia televisi, masih ada The Walking Dead kreasi Frank Darabont yang masih disukai publik hingga season 3. Then here comes World War Z, yang lagi-lagi soal penduduk Bumi yang terjangkit virus dan berubah menjadi zombie. Film yang diangkat dari novel karangan Max Brooks ini sempat mejadi rebutan antara rumah produksi Appian Way milik Leonardo DiCaprio dan Plan B Entertainment milik Brad Pitt, yang akhirnya dimenangkan oleh Brad Pitt. Syutingnya pun begitu panjang hingga mengalami penundaan rilis. Dengan sutradara Marc Foster yang pernah menyutradarai Finding Neverland dan memasang Brad Pitt sebagai pemeran utama, rasanya tidak begitu sulit untuk menjaring peminat mengingat Brad Pitt, sama seperti Tom Cruise, punya pesona yang cukup besar untuk menarik perhatian publik.

Gerry Lane (Brad Pitt) adalah mantan petugas PBB yang sering dilibatkan untuk riset di medan perang. Ketika ia dan keluarganya tengah dalam perjalanan di Philadelphia, tiba-tiba kondisi berubah kacau karena sebagian penduduk terinfeksi virus yang dengan cepat merubah mereka menjadi makhluk pemakan daging yang bahkan mampu berlari dalam kecepatan tinggi dan menyerang manusia. Gerry dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri dari serangan zombie mendadak ini. Gerry akhirnya berhasil mengevakuasi dirinya dan keluarganya dengan bantuan PBB. Namun rupanya bantuan ini tidak gratis, karena Gerry diminta untuk membantu untuk mencari asal mula penyebab virus ini, sehingga mereka dapat membuat vaksin untuk menyembuhkan manusia yang terjangkit. Dipaksa oleh keadaan, akhirnya Gerry setuju untuk membantu. Maka dimulailah perjalanan Gerry mengelilingi hampir setengah dunia demi melacak awal mula virus tersebut. 


Dibuka dengan footage yang asyik mengenai beberapa fenomena penyakit yang memang akhir-akhir ini memenuhi berita, World War Z tidak buang-buang waktu untuk pembangunan karakter. Penonton langsung dihadapkan dengan bagaimana Gerry menghadapi fenomena mengerikan ini dengan cepat. Akibatnya banyak pertanyaan muncul seputar latar belakang Gerry. Meskipun akhirnya penonton memperoleh jawaban setelah film berjalan, sedikit banyak ini cukup mengganggu pikiran penonton. Beruntung, ketegangan yang dibangun oleh Marc Foster berhasil mengalihkan perhatian sejak awal. Polesan CGI untuk tampilan zombienya sendiri terlihat luar biasa, terutama ketika sekumpulan zombie berkecepatan tinggi melakukan kejar-kejaran dengan sekelompok manusia berhasil membuat merinding. Apalagi ketika zombie tersebut mampu berlari dalam kecepatan tinggi, layaknya ribuan semut yang bergerak mengerumuni makanan. Berpola mirip Contagion namun dengan porsi action lebih, bisa dibilang Marc Foster berhasil menyajikan sebuah action thriller yang menegangkan. Meskipun ada banyak plothole yang berhamburan, namun setidaknya plothole itu tertutup dengan ketegangan akan serangan zombie yang mengerikan ini.

Script yang digarap Matthew Michael Carnahan, Drew Goddard dan Damon Lindelof sebenarnya sederhana, it's about surviving the terror sekaligus mencari penyebab mengapa teror ini bisa terjadi.  Pakem yang terlalu sederhana untuk film bergenre serupa. Namun ketika itu digarap dengan benar, hasilnya akan luar biasa. Dan ini berhasil dibuktikan Marc Foster dan Brad Pitt selaku bintang utamanya. Brad Pitt still hasn't lost his charm. Meskipun tampil dengan potongan rambut mirip rockstar jadul, Brad Pitt berhasil menjadi konektor antara penonton dan film. Penampilannya sebagai Gerry mampu mengantarkan penonton dalam ketegangan di tiap adegan. Ya, Brad Pitt-lah bintang utamanya dalam film ini. Hampir tidak ada ruang untuk karakter lain. David Morse sebagai agen CIA Haffner mungkin sedikit mencuri perhatian dalam adegan mirip film Silence of the Lambs ketika pertemuannya dengan Brad Pitt. Namun tetap tidak berhasil mengalahkan pesona Brad Pitt sebagai seorang ayah yang begitu sayang dengan keluarganya, yang harus berjibaku menemukan jawaban atas teror yang sedang terjadi. Tidak ada karakter lain yang berhasil mengalihkan perhatian penonton dari Brad Pitt.
World War Z berhasil tampil sebagai sebuah summer movie yang cukup mengejutkan dan sedikit melebihi ekspektasi. Mungkin karena saya pribadi tidak memasang ekspektasi tinggi terhadap film ini.  Sebuah sisi lain yang diangkat dari fenomena zombie-apocalypse. Bukan hanya memberantas zombie dengan bagaimana memusnahkan makhluknya, tapi juga mencari penyembuhan dari fenomena tersebut. Meskipun bagi sebagian orang endingnya kurang menggigit untuk sebuah film yang sejak awal sudah gila-gilaan, namun bagi saya itu adalah ending yang tepat untuk mengakhiri film ini. Ditilik dari kalimat terakhir Gerry Lane di endingnya, kemungkinan besar film ini akan dibuat sekuelnya, mengingat  Marc Foster beserta Paramount sudah memberi petunjuk bahwa film ini akan dibuat trilogi. Well, tinggal lihat bagaimana perolehan box office-nya, dan kemungkinan besar kita akan kembali melihat Brad Pitt melawan zombie berkecepatan tinggi yang mematikan.

Rating: 7/ 10

No comments:

Post a Comment