Mar 15, 2013

Jack Reacher Review


"I mean to beat you to death, and drink your blood from a boot"

Jika mendengar nama Jack Reacher, tentunya nama tersebut kurang familiar, terutama di Indonesia. Namun di Amerika, Jack Reacher adalah karakter fiktif dalam rangkaian novel seri karangan Lee Child yang cukup terkenal disana. Uniknya, dalam waktu yang berdekatan, dua film yang diangkat dari novel yang nyaris serupa dirilis, yaitu Alex Cross dan Jack Reacher. Dua film ini memilliki kesamaan yaitu sama-sama mengusung tokoh utama sebagai judul, mengisahkan tentang penyelidikan kasus kriminal oleh tokoh utama, dan sama-sama diangkat dari novel seri laris di Amerika. Namun bedanya, Jack Reacher punya Tom Cruise sebagai leading role yang tentunya punya daya tarik tersendiri dibandingkan Alex Cross yang hanya punya Tyler Perry, yang bahkan mungkin tidak dikenal oleh sebagian besar penonton di Indonesia. Jadi bisa dibilang Jack Reacher lebih beruntung karena memiliki Tom Cruise yang jelas seluruh dunia mengenalnya. Maka sejauh apa Jack Reacher mampu menghibur penonton.

Diangkat dari salah satu novel seri Jack Reacher yang berjudul One Shot, sebuah insiden terjadi dimana penembakan di taman secara membabi buta yang dilakukan oleh sniper dan menyebabkan lima orang tewas. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan kepolisian terhadap insiden tersebut mengarah ke James Barr (Joseph Sikorra), mantan sniper angkatan darat. Namun, ketika Barr ditangkap, ia menolak untuk mengaku dan meminta penyidik memanggil Jack Reacher, teman sesama angkatan daratnya dulu. Jack Reacher sendiri bagaikan hantu, bahkan sulit untuk melacak keberadaannya. Untungnya Recher mendengar kasus tentang Barr dan memutuskan untuk mendatanginya. Pengacara Barr yang meyakini bahwa Barr sesungguhnya pure innocent, Helen Rodin (Rosamund Pike)yang awalnya senang dengan kehadiran Reacher karena dianggap mampu menyelamatkan kliennya, berubah ketika Reacher percaya bahwa Barr adalah pelaku penembakan tersebut dan berniat membunuhnya. Namun, ketika Reacher mengetahui bahwa Barr meminta kehadirannya, hal itu membuatnya terkejut. Maka dimulailah penyelidikan terhadap kasus Barr yang nyatanya bukan sebuah kasus yang mudah ketika Reacher menyadari bahwa ada yang berusaha menghalangi penyelidikannya.


Jalan cerita Jack Reacher sendiri bukanlah suatu hal yang istimewa. Mengusung thriller action dalam jalinan ceritanya, upaya Christopher McQuarrie selaku sutradara sekaligus scriptwriter menghadirkan atmosfer ketegangannya bisa dibilang berhasil. Namun gaya penceritaannya yang cenderung lambat cukup beresiko, karena tidak sedikit penonton yang berharap ada adegan aksi yang luar biasa. Penonton yang punya harapan seperti inilah yang terpaksa harus kecewa dengan film ini, pasalnya Jack Reacher yang sarat unsur detektif ini minim aksi. Mungkin hanya beberapa adegan terakhir saja yang aksinya cukup mengundang ketegangan. Sisanya jangan terlalu banyak berharap.Beruntung saya datang ke bioskop hanya tanpa berharap apa-apa, sehingga bagi saya pribadi film ini cukup bagus dalam penceritaan, terutama sisi detektifnya, walaupun bagi saya 'gak thriller-thriller amat' sekaligus 'gak action-action amat'

Beberapa tokoh utamanya pun juga tidak terasa spesial. Tom Cruise memberikan penampilan yang standar, begitu pula dengan Rosamund Pike. Justru penampilan Robert Duvall yang singkat yang malah cukup menarik perhatian penonton. Mungkin hanya tiga karakter ini yang mampu diingat oleh penonton sebagai ‘Tom Cruise, jagoan perempuan teman To Cruise dan kakek tua yang membantu Tom Cruise’. Bahkan mungkin penonton bisa lupa sapa nama karakternya, karena tertutupi karisma seorang Tom Cruise. Selebihnya, karakter yang lain tidak banyak membantu. begitu pula dengan penampilan sang The Zec yang diperankan oleh Werner Herzog, sang otak kejahatan yang seharusnya tampil memorable meskipun penampilannya sangat singkat, malah terkesan sepintas lewat begitu saja. Padahal penampilan fisiknya sudah dibuat seburuk mungkin, namun tetap tidak berhasil mengukir ketakutan ke penonton. Justru karakter Charlie yang diperankan oleh Jai Courtney yang bisa dibilang berdarah dingin yang mampu tampil meyakinkan sebagai penjahat.

Singkat kata, ada baiknya tidak memasang ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap film ini. Bisa dibilang film ini adalah perwujudan ego seorang Tom Cruise yang ingin membuktikkan bahwa ia masih pantas berperan dalam genre film ini walaupun usianya sudah tidak bisa dibilang muda lagi. Secara keseluruhan film ini bisa dibilang bagus, namun tidaklah luar biasa dan mungkin akan dengan mudah dilupakan oleh penonton.

Rating: 7/ 10

No comments:

Post a Comment