Mar 15, 2013

The Impossible Review


"Close your eyes, think of something nice"
Bencana tsunami yang terjadi pada tahun 2004 di Asia Tenggara merupakan salahsatu bencana terbesar yang pernah terjadi di muka bumi. Bencana yang menelan ratusan ribu korban jiwa ini tentunya meninggalkan luka mendalam bagi sebagian besar penduduk dunia yang kehilangan, termasuk Indonesia. Tsunami yang menyapu beberapa negara di Asia ini memiliki banyak kisah dibaliknya, salahsatunya adalah yang diusung The Impossible. Mengusung cerita dengan embel-embel ‘based on a true story’ , The Impossible adalah buah karya sutradara muda asal Spanyol, J.A Bayona, mengenai bencana tersebut yang mengisahkan tentang salahsatu keluarga yang menjadi korban dalam hantaman tsunami tersebut.

Dikisahkan sebuah keluarga yang berasal dari Inggris, memilih untuk merayakan Natal di Thailand pada tahun 2004. Henry (Ewan McGregor), Maria (Naomi Watts) beserta ketiga anaknya memutuskan untuk berlibur di sebuah hotel tepi pantai di Khao Lak, Thailand. Pada awalnya liburan berjalan sempurna, mereka sekeluarga merayakan natal dengan penuh kegembiraan. Sayangnya liburan tersebut berubah menjadi bencana ketika pada tanggal 26 Desember 2004, bencana gelombang tsunami menghantam pinggiran pantai tempat mereka berlibur dan meluluhlantakkan daerah sekitarnya, membuat keluarga ini harus terpisah satu sama lain sehingga masing-masing harus berjuang untuk bertahan sambil terus mencari keberadaan yang lainnya dengan segenap kepercayaan bahwa keluarganya masih hidup.


The Impossible memiliki jalan cerita yang tentunya mampu membuat siapapun mampu meneteskan air mata. Kisah perjuangan masing-masing karakter untuk bertahan hidup berhasil terjalin dengan baik. Walaupun terkesan lambat, tetapi film yang script-nya digarap oleh  Sergio G. Sánchez  ini tetap mampu menahan penonton untuk tetap terus menyaksikan kisah memilukan ini. Selain itu, film ini didukung dengan spesial efek yang luar biasa. Dengan budget hanya sekitar $45 juta dollar saja, film ini mampu menghasilkan gambaran ketika tsunami menghantam pinggiran pantai dengan sangat meyakinkan. Bahkan pemandangan pasca bencana tersebut terlihat sangat luar biasa real. Sinematografi yang dihasilkan oleh Óscar Faura juga mampu menambah pesona visual film ini.

Namun apalah arti sebuah script yang bagus dan visual yang memukau tanpa aktor dan aktris yang bagus. Beruntung film ini didukung oleh aktor dan aktris yang bagus. Naomi Watts mampu tampil memukau sebagai seorang ibu yang harus bertahan di tengah kesakitan untuk mencari sisa kelurganya. Begitu pula dengan Ewan McGregor yang dengan gemilang memberikan performanya yang baik sebagai sosok seorang ayah yang tak kenal lelah dalam mencari istri dan anaknya. Khusus untuk Naomi Watts, penampilannya dalam film ini berhasil mengganjarnya dengan nominasi Oscar kategori aktris terbaik.  Namun penampilan yang paling menarik perhatian adalah Tom Holland yang memerankan Lucas, sosok anak yang shock namun tetap harus berjuang dan bertahan di tengah keadaan yang kacau sendirian ketika ibunya tengah sekarat. Penampilan ketiganya mampu menguras air mata. Belum lagi ditambah dengan penampilan dua bocah kecil, Samuel Joslin dan Oaklee Pendergast yang memerankan Thomas dan Simon dengan kepolosannya berhasil menambah keharuan film keluarga ini.


Sebagai penutup, film ini merupakan sebuah drama keluarga yang mampu menghadirkan kembali kenangan buruk mengenai bencana tsunami di tahun 2004 sekaligus memancing tangis dan keharuan dalam perjalanannya, membuat kita turut merasakan perjuangan para korban untuk bertahan tanpa kehilangan harapan bahwa orang-orang yang dicintainya masih bertahan. A movie that  will touch your heart in every way.

Rating: 8/ 10

No comments:

Post a Comment